kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

IFG Life: Moment of Truth Perusahaan Asuransi Ada Pada Saat Nasabah Mengklaim


Senin, 30 Oktober 2023 / 06:00 WIB
IFG Life: Moment of Truth Perusahaan Asuransi Ada Pada Saat Nasabah Mengklaim
ILUSTRASI. Pekerja memasang logo IFG Life di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia di Jakarta, Rabu (5/5/2021). IFG Life: Moment of Truth Perusahaan Asuransi Ada Pada Saat Nasabah Mengklaim.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menyatakan letak kepercayaan nasabah pada perusahaan asuransi terjadi ketika saat mengajukan klaim. Semestinya dengan teknologi digital proses pencairan klaim lebih mudah dilakukan.

Direktur Utama IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja menyampaikan bahwa dengan teknologi digital yang berkembang pesat hingga saat ini, tentunya tidak ada alasan bagi perusahaan asuransi jiwa sulit memberikan klaim kepada nasabah.

“Sejatinya moment of truth dari produk asuransi, memang pada saat mengklaim susah sudah pasti ngak akan percaya lagi. Pada saat pembayaran klaim itu lah yang menjadi perusahaan asuransi harus berlomba-lomba untuk secepat mungkin bayar,” ujarnya di Plataran Senayan, Jakarta, Rabu (25/10).

Baca Juga: Agar Kejadian Jiwasraya Tak Terulang, IFG Life Diawasi Ketat oleh Induk Perusahaan

Harjanto menjelaskan, memang pada saat proses klaim terdapat proses risk managament. Menurutnya, apabila pengajuan klaim dengan nominal kecil tentunya itu akan mudah dilakukan, tetapi jika nilainya terpaut besar ada proses yang perlu dilewati.

“Sama seperti di perbankan kalau mau ambil duit Rp 3 miliar di cabang, itu satu hari sebelumnya confirm dulu, itu bagian dari proses untuk memproteksi bukan hanya yang mengklaim, tetapi juga nasabah yang lain, pemegang polis yang lain, supaya jangan salah bayar atau jangan sampai ada sesuatu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Harjanto menambahkan bahwa yang menjadi tantangan perusahaan saat ini salah satunya proses klaim tersebut, bagaimana perusahaan memilih antara risiko dengan kenyamanan nasabah.

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Sambut Baik Peta Jalan Perasuransian 2023-2027 “Saya kira setiap perusahaan asuransi sekarang berlomba-lomba ke arah sana,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×