kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IHSG jeblok, hasil investasi asuransi jiwa minus Rp 2,37 triliun


Jumat, 05 Oktober 2018 / 15:53 WIB
IHSG jeblok, hasil investasi asuransi jiwa minus Rp 2,37 triliun
ILUSTRASI. Layanan asuransi Astra Life


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi industri asuransi jiwa hingga Agustus tahun ini masih jeblok. Kondisi pasar modal yang cenderung flutuatif membuat hasil investasi industri ini melempem.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Agustus 2018, hasil investasi industri asuransi jiwa jeblok di angka minus Rp 2,37 triliun. Sementara Agustus tahun lalu, hasil investasi masih positif di angka Rp 27,44 triliun.

Hasil investasi sebesar Rp 2,37 triliun, telah menunjukkan penguatan dibandingkan dua bulan sebelumnya. Posisi Juni 2018, hasil investasi industri asuransi jiwa minus Rp 7,50 triliun, dan posisi Juli di angka minus Rp 3,52 triliun.

Ketua Bersama Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Maryoso Sumaryono menyebut, kondisi ini tidak lepas dari pergerakan pasar modal, seiring meningkatkan kekhawatiran investor terhadap perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China melalui pemberlakukan tarif ekspor serta impor. Apalagi pasar saham sedang bearish, atau mengalami tren penurunan dan pelemahan.

“Penurunan nilai investasi karena kondisi indeks harga saham gabungan sedang volatile dan bearish. Kemudian pasar obligasi turun, dan adanya perang dagang,” kata Maryoso di Jakarta, Kamis (4/10).

Mayoritas penempatan dana investasi industri asuransi jiwa masih didominasi pada instrumen reksadana dan saham. Maka dengan melemahnya kondisi pasar, kinerja investasi pun ikut memerah.

Hingga Agustus 2018, porsi dana investasi asuransi jiwa diparkir di keranjang reksadana mencapai 35,3%. Pada saat yang sama, penempatan dana di instrumen saham mencapai 30,2%.

Meski demikian, ia masih optimistis hasil investasi industri ini bakal membaik, meskipun tidak signifikan. Terlebih, sejumlah manajer investasi meramalkan IHSG akan berada di level 6000-an dan pasar obligasi menguat hingga akhir tahun 2018.

“Kami berharap hasil investasi bisa positif, walaupun pasar cenderung volatil. Sejumlah perusahaan telah menyiapkan strategi, termasuk dengan merubah portofolio investasi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×