kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Imbal Hasil Produk Untilink Masih Stabil di Bulan Mei 2023


Senin, 12 Juni 2023 / 15:38 WIB
Imbal Hasil Produk Untilink Masih Stabil di Bulan Mei 2023
ILUSTRASI. Kinerja produk unitlink tampak masih semarak hingga bulan Mei lalu.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produk unitlink tampak masih semarak hingga bulan Mei lalu. Hal ini terlihat dari masing-masing imbal hasil produk yang mengalami tren penurunan dan kenaikan.

Berdasarkan data Infovesta Utama, tercatat Equity Unitlink Index memiliki imbal hasil di level 1,47% secara year to date (YtD) per 31 Mei 2023. Angka tersebut menurun 1,10% secara bulanan. Untuk Balanced Unitlink Index imbal hasilnya sebesar 1,27% YtD, menurun 0,52% secara bulanan.

Selanjutnya, untuk Fixed Income Unitlink Index memiliki imbal hasil di level 2,66% YtD per 31 Mei 2023. Angka tersebut tumbuh 0,73% secara bulanan. Dan untuk Money Market Unitlink Index berada di level 1,00% YtD, mengalami pertumbuhan 0,22% secara bulanan.

Research & Consulting PT Infovesta Utama, Nicodimus Anggi menyebutkan bahwa produk unitlink berbasis pendapatan (fixed income) tetap menjadi yang paling unggul hingga bulan Mei 2023, begitu pula sejak awal tahun.

Baca Juga: Prudential Indonesia Bersama Standard Chartered Pasarkan PAYDI untuk Nasabah Priority

“Untuk periode Mei kinerja unitlink pendapatan tetap yang menguat ini memang sejalan dengan underlying obligasi negara dan korporasi yang turut mencatatkan kenaikan,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (12/6).

Nicodimus menjelaskan, Infovesta Government Bond atau obligasi negara naik 0,75% dalam sebulan, begitu pula dengan Infovesta Corporate Bond Index yang mengalami pertumbuhan 0,14%.

“Untuk produk unitlink, kinerja bulanan tertinggi dicatatkan unitlink saham yakni Smartwealth Dollar Equity World Opportunities Funds (denominasi USD) milik Allianz Life Indonesia dengan return +10,70% dalam sebulan ini,” ujar dia.

Baca Juga: Astra Life Bakal Luncurkan Produk Unit Link Baru Sebelum Semester II-2023

Berikutnya, kata dia, untuk unitlink pasar uang kinerja tertinggi dari produk Dynamic Money dari AXA Financial Indonesia yang tumbuh sebesar 3,94%. Produk unitlink campuran tertinggi dari produk PRUlink Syariah Rupiah Multi Asset Fund milik Prudential Life Assurance yang tumbuh sebesar 3,06%.

“Produk Unit link pendapatan tetap tertinggi dari produk Generali Fixed Income Long Duration milik Generali Indonesia sebesar +2,59%,” terang dia.

Nicodimus bilang, penopang kinerja unitlink tentu berdasarkan pada aset dasarnya. Jika aset saham yang dimiliki mencatat penurunan kinerja maka unitlink saham yang konstituen itu juga akan terdampak.

“Untuk bulan Mei, 5 sektor saham mencatat penurunan di mana sektor energi dan barang baku turun paling dalam akibat penurunan harga komoditas yakni masing-masing sebesar -18,39% dan -16,02%,” imbuh Nico.

Baca Juga: Bisnis Bancassurance Perbankan Turut Terdampak Penurunan Kinerja Asuransi

Sedangkan untuk penopang penguatan unitlink pendapatan tetap, lanjut dia, masih dipengaruhi ekspektasi positif pasar terhadap sudah mencapai puncaknya (peak) pada level suku bunga acuan The Fed, dan tren penurunan inflasi dari AS serta Indonesia.

“Tren ke depan, unitlink pendapatan tetap diperkirakan akan berlanjut mencatat penguatan karena diperkirakan semester 2 ini obligasi akan melanjutkan tren bullish. Di sisi lain untuk unitlink saham berpotensi besar untuk rebound jika sentimen-sentimen dari global khususnya dari AS terkait dinamika inflasi dan data tenaga kerja semakin bergerak mengikuti proyeksi pasar,” kata Nico.

Sementara itu, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengungkapkan produk unitlink yang paling besar memberikan imbal hasil datang dari produk Blife link pendapatan tetap, yang sebesar 5% secara Ytd per Mei 2023. Jika dibandingkan kinerja tahun lalu meningkat sekitar 2,6% year on year (YoY).

“Dari jenis fund-nya tentu fund ini adalah jenis pendapatan tetap dengan underlying sepenuhnya obligasi pemerintah,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (12/6).

Baca Juga: Asuransi Jiwa Memasang Strategi Konservatif

Eben menuturkan, seperti yang diketahui bahwa yield surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun saat ini berada di titik terendahnya sepanjang 2023. Sehingga harga-harga obligasi pada portofolio meningkat dan memberikan impact market yang sangat baik.

“Target kami untuk fund PAYDI tentu berharap dapat memberikan kinerja yang optimal dan sejalan bahkan bisa lebih baik dari benchmark di market. Dengan adanya relaksasi terkait underlying reksadana di POJK No 5 tahun 2023, kami akan terus mencoba melihat peluang ke depan untuk mengoptimalkan return,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×