kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Indodana Sebut Sektor Gadget Masih Jadi Penopang Terbesar Kinerja Layanan Paylater


Selasa, 04 November 2025 / 10:49 WIB
Indodana Sebut Sektor Gadget Masih Jadi Penopang Terbesar Kinerja Layanan Paylater
ILUSTRASI. Indodana perkuat layanan keuangan ESG. Indodana Finance menyebut sektor elektronik dan gadget masih menjadi penopang terbesar kinerja Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indodana Multi Finance (Indodana Finance) menyebut sektor elektronik dan gadget masih menjadi penopang terbesar kinerja Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan.

Direktur Indodana Finance Iwan Dewanto mengatakan salah satu faktor segmen itu menjadi penopang utama karena adanya kerja sama perusahaan dengan merchant di berbagai wilayah Indonesia.

"Kerja sama kategori elektronik dan gadget juga meluas dari merchant brand global hingga gerai-gerai lokal di berbagai wilayah Indonesia," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (1/11).

Baca Juga: Intip Strategi Indodana Finance Untuk Jaga Kredit Macet Paylater di Bawah 5%

Lebih lanjut, Iwan menyampaikan kinerja positif paylater Indodana Finance juga disebabkan adanya tren penggunaan yang meningkat dari kelompok usia muda, khususnya generasi Milenial dan Z. 

"Untuk kelompok usia, masih didominasi oleh generasi Milenial dan Z yang sudah berpenghasilan dan mampu berbelanja disesuaikan dengan tingkat kemampuannya," tuturnya.

Iwan mengatakan secara umum, layanan paylater Indodana Finance tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri. Sayangnya, dia tak mengungkapkan angka pertumbuhan yang dibukukan perusahaan.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat paylater perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 79,91% secara tahunan atau Year on Year (YoY), dengan nilai Rp 9,97 triliun per Agustus 2025.

Baca Juga: Indodana Finance Nilai Sejumlah Faktor Ini yang Bikin Pertumbuhan Paylater Melonjak

Sementara itu, Iwan menyampaikan saat ini tingkat kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) netto paylater perusahaan masih jauh di bawah yang disyaratkan OJK, yakni tidak lebih dari 5%. 

Dalam menjaga NPF agar tetap sehat dan terkendali, Iwan menerangkan Indodana secara konsisten menerapkan credit scoring yang prudent dan selektif untuk memastikan kelayakan calon nasabah. 

"Perusahaan juga terus mengedepankan penerapan langkah manajemen risiko dan tata kelola yang komprehensif untuk memastikan perusahaan dapat terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan," katanya.

Baca Juga: Pembiayaan BNPL Indodana Finance Makin Kencang

Selain itu, Iwan mengungkapkan pihaknya secara konsisten melakukan program literasi dan edukasi keuangan ke semua lapisan masyarakat agar para pengguna paylater dapat bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan layanan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan bayar.

Selanjutnya: OJK Bubarkan Dana Pensiun PT Trakindo Utama

Menarik Dibaca: Musim Hujan November 2025-Februari 2026, Waspada Banjir & Longsor di Wilayah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×