kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   -931,36   -100.00%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri asuransi kredit dan penjaminan diproyeksi tumbuh di atas 10%


Rabu, 25 April 2018 / 15:17 WIB
Industri asuransi kredit dan penjaminan diproyeksi tumbuh di atas 10%
ILUSTRASI. Pertumbuhan asuransi kredit


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi industri asuransi kredit dan penjaminan bisa berkembang pesat di waktu mendatang. Hal ini didukung oleh banyaknya segmentasi pasar yang belum digarap oleh pelaku industri.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam pengembangan dan peningkatan daya saing industri perasuransian nasional di antaranya dengan terus memaksimalkan ceruk pasar yang belum digali secara optimal.

Lalu, memperluas pemasaran produk asuransi sehingga bisa menjangkau layanan ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya dalam mempersiapkan diri memasuki pemasaran produk yang dipasarkan oleh financial technology (fintech).

"Kolaborasi dengan lembaga keuangan lain menjadi hal yang penting karena perusahaan asuransi tidak bisa hidup sendiri," kata Wimboh di Jakarta, Selasa malam (24/4).

Wimboh optimistis dengan masih banyaknya potensi bisnis yang bisa digali menjadi pendorong semakin berkembang pesatnya industri asuransi kredit maupun penjaminan. Contohnya saja, kata dia, dari kredit usaha rakyat (KUR) yang besar menjadi segmentasi yang positif lalu juga saat ini dan masa mendatang dengan banyaknya proyek turut jadi katalis positif.

"Kami masih optimis tahun ini asuransi kredit dan penjaminan bisa tumbuh dobel digit, bisa jadi 10%, bahkan lebih," kata Wimboh

Plus, gencarnya penggunaan kanal teknologi juga akan turut mendukung bisnis ini semakin berkembang sehingga dari sisi pelayanan akan semakin cepat. Begitupun asuransi kredit, ceruk pasar yang bisa diambil pelaku industri masih luas sekali seperti misalnya kredit-kredit mikro di daerah.

Senada, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna juga menilai asuransi kredit bisa tumbuh lebih dari 10%. Ambil contoh, sampai akhir 2017, asuransi kredit naik 10,8% menjadi Rp 5,17 triliun.

"Kami juga melihat demikian, masih banyak potensi pasarnya. Untuk penjaminan dengan proyek yang semakin banyak tentu bisa mendorong. Begitupun juga rencana KUR yang besar," kata Dadang di kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×