Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi industri modal ventura tercatat makin membaik. Hal itu tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Setelah merugi sejak April 2024, industri modal ventura berhasil mencetak laba sebesar Rp 36 miliar pada September 2024. Selain itu, pendapatan operasional industri juga makin meningkat menjadi Rp 2,61 triliun pada September 2024.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Markus Rahardja mengatakan, kinerja positif itu dikarenakan adanya peningkatan aktivitas investasi atau kegiatan pembiayaan usaha produktif.
"Dengan demikian, pendapatan operasional, khususnya dari kegiatan operasi berdasarkan prinsip konvensional maupun syariah meningkat juga," ujar Markus kepada Kontan.co.id, Sabtu (30/11).
Baca Juga: Perusahaan Penyedia Solusi AI, Mimin Raih Pendanaan US$ 1,5 Juta
Faktor lain, Markus bilang modal ventura juga telah melakukan pengelolaan risiko dengan baik. Dia menyebut saat ini due diligence atau penilaian perusahaan yang didanai dilaksanakan secara ketat (penuh kehati-hatian) dan fokus pada unit ekonomi positif, yaitu pendanaan lebih selektif ke start-up atau pelaku usaha yang menunjukkan profitabilitas atau jalan menuju profitabilitas.
Ditambah adanya pendekatan aktif dalam manajemen portofolio oleh perusahaan modal ventura, yaitu tidak hanya menjadi investor pasif, tetapi juga aktif membantu start-up atau pelaku usaha mencapai target bisnis mereka.
Untuk menjaga industri tetap mencatatkan kinerja positif, Markus menyampaikan saat ini para perusahaan modal ventura berupaya melakukan diversifikasi portofolio, mencakup investasi atau pembiayaan usaha produktif di berbagai sektor, serta mengalokasikan dana di tahap seed, growth, dan late-stage start-up atau berdasarkan karakteristik pelaku usaha guna meminimalkan risiko.
Baca Juga: OJK: Keterbatasan Permodalan Jadi Tantangan yang Dihadapi LKM
"Selain itu, para modal ventura benar-benar memprioritaskan profitabilitas sebagai prioritas utama, tentunya dengan monitoring yang kuat terhadap investasi, yang bertujuan mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat arus kas," tuturnya.
Selain itu, Markus bilang kinerja positif dapat diraih dengan adanya exit strategy yang efektif, dukungan aktif kepada start-up atau pelaku usaha melalui mentorship, jaringan, scale-up assistance, serta tim internal yang menggunakan teknologi untuk menganalisis tren pasar, memprediksi peluang investasi, dan memitigasi risiko dengan baik.
"Kunci terakhir, yaitu tetap terjaganya kolaborasi atau sinergi dengan pemerintah, yang mana modal ventura mendukung inisiatif pemerintah, seperti ekonomi digital dan inovasi teknologi," ungkap Markus.
Sebagai informasi, OJK sempat menyampaikan pembiayaan modal ventura per September 2024 sebesar Rp 16,25 triliun. Nilai tersebut terbilang membaik karena hanya terkontraksi sebesar 8,10% Year on Year (YoY). Adapun pembiayaan modal ventura per Agustus 2024 terkontraksi 9,03% YoY, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 16,19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News