Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kinerja masih tertekan, industri multifinance bisa mengantongi keuntungan lebih besar dari tahun lalu. Hal ini seiring dengan efisiensi yang dilakukan perusahaan serta membaiknya bisnis industri.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, laba industri multifinance meningkat 20,90% menjadi Rp 3,99 triliun pada April 2021. Padahal, pada bulan sebelumnya, laba industri pembiayaan sempat turun 23,64% menjadi Rp 3,23 triliun.
Hal tersebut terlihat dari kinerja perusahaan multifinance yang mencatat penurunan laba pada kuartal I-2021, seperti Buana Finance, BFI Finance dan Adira Finance. Walau begitu, mereka telah menyiapkan langkah strategis untuk memperbaiki performa perusahaan.
Lihat saja, Buana Finance, mengalami penurunan laba 91,56% menjadi Rp 1 miliar pada kuartal I-2021. Meski turun, perusahaan tetap optimistis bisa meraih laba lebih besar yaitu 37,50 miliar hingga akhir 2021, atau naik 86,98% yoy.
Baca Juga: Pendanaan multifinance merosot
Guna mencapai target tersebut, perusahaan melakukan efisiensi termasuk pengurangan jumlah karyawan yang sudah dimulai sejak 2020 lalu. Kemudian mendapatkan keringanan pinjaman dari kreditur sehingga bisa menekan beban dana (cost of fund).
Selain itu, Buana Finance akan memperbesar portofolio pembiayaan mobil baru seiring dengan peningkatan penjualan kendaraan industri otomotif pasca pemerintah memperpanjang diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 100%.
"Kami akan mencari pendanaan yang kompetitif untuk memperbesar volume pembiayaan kendaraan baru dengan mitra kami yang sudah terbina," kata Direktur Buana Finance Herman Lesmana, pekan lalu.
Melalui strategi itu, perusahaan yakin bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,8 triliun di 2021. Jumlah itu naik 52,21% dibanding pencapaian tahun 2020, yang terdiri dari Rp 1,3 triliun pembiayaan konsumen dan Rp 500 miliar sewa pembiayaan.
Sementara itu, BFI Finance juga menggenjot kinerja pada kuartal II-2021 dengan mengelola risiko secara cermat agar kinerja tetap terjaga. Salah satunya, peningkatan laba perusahaan yang sempat melambat dari Rp 327,85 miliar menjadi Rp 229,53 miliar pada kuartal pertama lalu.
Untungnya, pembiayaan baru BFI Finance meningkat 35,3% sebesar Rp 2,93 triliun dibandingkan pada kuartal IV 2020. Peningkatan ini turut mengerek kenaikan laba bersih 26,8% menjadi Rp 230 miliar dibandingkan tiga bulan terakhir tahun 2020.
“Peningkatan penyaluran pembiayaan ini menandakan ekonomi masyarakat mulai bergerak. Titik jenuh masyarakat untuk melawan dan bangkit dengan pola hidup yang baru semakin besar," tutur Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono.
Baca Juga: Ini penyebab pembiayaan multifinance menyusut pada awal tahun 2021
Tak berbeda jauh, Adira Finance juga mencatatkan penurunan laba sebesar 59,41% menjadi Rp 211,10 miliar pada tiga bulan pertama 2021. Guna mengantisipasi penurunan, perusahaan akan memanfaatkan kanal digital untuk pemasaran.
“Kami akan melanjutkan investasi dan mempercepat digitalisasi untuk menjangkau pelanggan baru dengan berbagai platform online Adira Finance seperti momobil.id, momotor.id, dicicilaja.com, dan aplikasi mobile adiraku,” pungkas Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli.
Selanjutnya: Hingga Mei 2021, pinjaman Adira Finance yang direstrukturisasi Rp 19 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News