Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penurunan uang muka kendaraan yang diberlakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disambut positif oleh pelaku pembiayaan. Pelaku pembiayaan menaruh harapan terdongkraknya penjualan pada semester II-2015.
Ade Cahyo Nugroho, Direktur Keuangan PT Mandiri Tunas Finance menyambut gembira upaya regulator dalam melakukan relaksasi pasar melalui penurunan uang muka. Pihaknya berharap kebijakan ini dapat meningkatkan konsumsi masyarakat. Namun ibarat dua mata pisau, kebijakan ini juga menjadikan pelaku pembiayaan lebih berhati-hati dengan kelonggaran ini.
"Kita juga harus lebih waspada dan jeli memilih customer karena di tengah situasi ekonomi yang belum stabil ini, potensi kredit bermasalah tentu lebih besar," terang Cahyo kepada KONTAN, Minggu (5/7).
Saat ini, posisi kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) Mandiri Tunas Finance berada di kisaran 1%. Pihaknya ingin menjaga posisi NPF agar tidak jauh-jauh dari level tersebut. Ke depannya, dengan adanya kelonggaran uang muka kendaraan ini, Mandiri berharap dapat meningkatkan pembiayaan pada semester II-2015.
"Kami masih wait and see terhadap reaksi pasar. Namun kita berharap pada semester II-2015 pembiayaan bisa tumbuh antara 15% hingga 20%," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News