CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Inflasi Naik, LPS Optimistis Simpanan Tabungan di Perbankan Masih Bisa Tumbuh


Kamis, 29 Februari 2024 / 18:49 WIB
Inflasi Naik, LPS Optimistis Simpanan Tabungan di Perbankan Masih Bisa Tumbuh
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (21/2/2023). Inflasi Naik, LPS Optimistis Simpanan Tabungan di Perbankan Masih Bisa Tumbuh.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

Di sisi lain, Direktur Utama PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Yuddy Renaldi mengatakan, segmen tabungan secara industri perbankan memang mengalami pertumbuhan yang rendah, namun dia menyebut himpunan dana tabungan di BPD mampu tumbuh lebih tinggi mencapai 8,1% YoY tahun lalu.

"Tahun ini pun kami memproyeksikan tabungan tumbuh 8%-10% sejalan dengan meningkatkan transaksi nasabah," kata Yuddy kepada Kontan.

Lebih lanjut, Yuddy menyebut nilai inflasi berdampak pada tergerusnya nilai investasi nasabah dalam instrumen keuangan, untuk itu dia menyarankan agar masyarakat dapat memilih instrumen investasi yang memiliki imbal hasil di atas inflasi.

"Lebih baik simpan di deposito misalnya, karena tabungan lebih diperuntukkan untuk media transaksi, bukan untuk investasi. Dapat kita lihat suku bunga rata rata tabungan di industri berada pada level 0,67%-0,69% sedangkan BPD pada level 0,97%-0,96%," kata dia.

Baca Juga: Simpanan Nasabah Tajir Menyusut Jelang Pemilu 2024, Ini Pemicunya

BJB sendiri mencatat simpanan tabungan sebesar Rp 30,08 triliun pada Januari 2024, naik 32,37% YoY.

Sementara itu, Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan tantangan perbankan tahun ini adalah mahalnya biasa dana atau cost of fund.

Di sisi lain perbankan harus terus memacu pertumbuhan kreditnya. Alhasil perbankan semakin sengit bersaing menjaring dana murah (CASA) dari tabungan dan giro. 

Bank Mandiri sendiri mencatat himpunan simpanan tabungan pada Januari 2024 sebesar Rp 457,33 triliun, naik 9,16% YoY dari Rp 418,93 triliun pada tahun lalu.

Adapun total dana pihak ketiga (DPK) tercatat hanya tumbuh 1,48% YoY pada Januari 2024 menjadi Rp 1.210,95 triliun, naik tipis dari sebelumnya Rp 1.193,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Cuan di Tahun Naga Kayu dari Buka Deposito dan Tabungan di J Trust Bank

Lebih lanjut Bank-bank di KBMI 4 dinilai masih memiliki likuiditas yang longgar, beda halnya dengan bank-bank menengah dan bank kecil yang harus lebih ekstra dalam menjaring dana murah.

Bank Mandiri sendiri dalam menjaring dana murah nasabah mengandalkan mobile banking atau super app Livin by Mandiri yang semakin andal dengan berbagai fitur-fiturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×