Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) terus berupaya melakukan efisiensi dalam menjalankan operasionalnya. Tak ayal PermataBank menargetkan penurunan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Cost to income Ratio (CIR) yang masing-masing akan ditekan pada kisaran 80% dan 50% tahun ini.
Direktur Keuangan PermataBank Rudy Basyir Ahmad mengatakan, untuk terus menjaga level rasio CIR dan BOPO sesuai dengan peers di industri perbankan, salah satu upaya perseroan adalah dengan menjaga pertumbuhan pendapatan bank yang berkelanjutan, prudent dan efisien adalah dengan fokus terhadap pertumbuhan Fee Based Income dan terus menerapkan Balance Sheet Optimization.
"Bank juga selalu menerapkan Cost Management yang disiplin, efisiensi operasonal yang dilakukan secara optimal, dan adaptasi kerja digital yang lebih agile," kata Rudy kepada Kontan, Kamis (14/3).
Baca Juga: Bank Syariah Proyeksikan Peningkatan Pembiayaan di Bulan Ramadan
Lebih lanjut Rudy menyebut PermataBank juga akan terus menjalankan prioritas yang berfokus kepada consumer-centricity dengan memperkuat deposit dan wealth franchise, menjadi mitra kerja ekosistem pilihan bagi pemain bisnis dan teknologi, dan menjadi yang terdepan dalam hal kepuasan pelanggan (NPS) di industri perbankan.
Asal tahu saja, PermataBank di tahun 2023 lalu mencatatkan penurunan rasio BOPO dan CIR masing masing menjadi 81,70% dan 51,50% per Desember 2023, dari sebelumnya 82,4% dan 55,10% per Desember 2022.
Alhasil bank berkode saham BNLI ini berhasil menutup tahun buku 2023 dengan kinerja laba yang cukup memuaskan, dimana PermataBank berhasil meraup perolehan laba bersih sebesar Rp 2,6 triliun atau naik sekitar 28,4% secara tahunan dari sebelumnya Rp 2 triliun pada tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News