Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Mandiri masih optimistis untuk menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Di tahun 2020 nanti, bank berlogo pita emas ini berharap memiliki nilai pasar hingga US$ 55 miliar.
Saat ini, kapitalisasi pasar Bank Mandiri berada pada level Rp 220 triliun atau setara dengan US$ 20 miliar. "Strategi kami adalah tetap ekspansi di Indonesia. Jadi, pertarungan sebenarnya bukan di Singapura atau pun Malaysia, tapi Indonesia. Itu karena pasar di Indonesia masih sangat besar," ujar Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, Selasa (1/4).
Sejalan dengan ekspansi, Budi bilang, Mandiri menyiapkan dana sekitar US$ 100 juta - US$ 150 juta untuk kebutuhan teknologi informasi (TI), dan Rp 1 triliun - Rp 1,5 triliun untuk ekspansi cabang. Budi menambahkan, ekspansi yang dilakukan Mandiri tidak hanya dalam hal organik saja, tapi juga pertumbuhan anorganik serta memaksimalkan jaringan grup.
Tidak hanya melalui ekspansi, Budi juga menuturkan, Mandiri akan mempertahankan return on equity (ROE) pada kisaran 23%-25%, serta mempertahankan pertumbuhan bisnis yang baik. "Jadi jangan sampai lengah. Kami harus jaga pertumbuhan di Indonesia," terang Budi.
Dalam catatan laporan tahunan 2013, Bank Mandiri mencanangkan untuk mencapai kinerja keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di atas Rp 225 triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, return on asset (ROA) mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%. Sejalan dengan itu, Bank Mandiri akan tetap menjaga kualitas aset yang direfleksikan dari rasio kredit bermasalah (NPL gross) di bawah 4%.
Pada tahun ini, Bank Mandiri juga berharap mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri mentargetkan untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News