Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bisnis PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia masih melaju sampai pertengahan tahun 2015. Padahal industri asuransi tengah bergulat dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Direktur Utama Inhealth, Iwan Pasila mengatakan, hingga akhir semester I tahun ini, Inhealth mengumpulkan premi sebanyak Rp 817 miliar. "Kami masih bisa tumbuh 8,3% dibanding periode yang sama tahun lalu," kata dia.
Menurut Iwan, kinerja Inhealth mulai membaik setelah memasuki kuartal II 2015. Di periode itu, korporat mulai merealisasikan pembelian polis asuransi kesehatan untuk para karyawan mereka.
Ini berbeda dengan kondisi di tiga bulan pertama tahun ini. Saat itu, sebagian perusahaan menunda membeli polis produk asuransi kesehatan, termasuk dari InHealth, karena aturan koordinasi manfaat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang belum jelas.
Alhasil di kuartal I-2015 perolehan premi Inhealth sempat melorot 10,8% secara year on year (yoy). Melihat tren bisnis yang membaik, Iwan optimistis, target premi yang mereka patok tahun ini bisa tercapai. Sepanjang 2015 anak usaha Bank Mandiri ini menargetkan premi sebesar Rp 2,6 triliun.
Namun meski mencatatkan kenaikan premi sampai semester I-2015, hal ini berbeda terjadi di pos laba perusahaan. Laba bersih Inhealth justru anjlok cukup dalam. Hingga akhir Juni 2015, laba bersih Inhealth tercatat sebesar Rp 70,3 miliar. Angka ini turun 48% dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 104,1 miliar.
Menurut Iwan, penurunan laba bersih disebabkan unrealized loss di pos hasil investasi. Koreksi yang terjadi di pasar modal, membuat hasil investasi mereka ikut melorot terutama di pasar saham.
Di semester I-2015, hasil investasi Inheatlh menyusut yakni menjadi Rp 52,8 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 76,3 miliar. "Berbeda dengan tahun lalu, sebab saat itu ada kontribusi positif dari unrealized gain," ujar Iwan.
Beruntung, di saat yang sama jumlah beban yang ditanggung Inhealth ikut menciut. Termasuk beban manfaat dan klaim yang mereka bayarkan sampai tengah tahun ini.
Per Juni 2015, beban klaim dan manfaat Inhealth tercatat Rp 480,9 miliar. Jumlah ini turun 7,6% dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 517,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News