kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Bank Digital Mampu Cetak Pertumbuhan Laba Lebih Tinggi Dibanding Bank Konvensional


Minggu, 06 Juli 2025 / 15:17 WIB
Bank Digital Mampu Cetak Pertumbuhan Laba Lebih Tinggi Dibanding Bank Konvensional
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham dari bank digital yang cetak kenaikan laba lebih tinggi dibanding bank konvensional


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat bank-bank konvensional perlu putar otak menjaga profitabilitas, bank digital justtu lebih tenang dengan pertumbuhan laba yang lebih tinggi, mayoritas bisa tumbuh dua digit. Meskipun, secara nilai, memang masih lebih kecil.

Jika mengacu pada laporan keuangan bank digital hingga Mei 2025, mayoritas bank kian konsisten mencetak laba. Bahkan, ada bank digital yang cukup ekspansif dengan membalikkan rugi menjadi laba, setidaknya hingga lima bulan di 2025 ini.

Adalah Bank Neo Commerce (BBYB) yang telah membukukan laba pada Januari hingga Mei 2025 senilai Rp 221,03 miliar. Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, BNC masih mencatatkan rugi sekitar Rp 8,6 miliar.

Tak hanya itu, BNC bahkan mampu mengungguli bank-bank digital yang dikenal kuat dengan ekosistemnya. Misalnya, Seabank dengan ekosistem Shopee yang hanya membukukan laba Rp 166 miliar atau tumbuh 44,34% YoY.

Baca Juga: Bank Mega Syariah Bidik DPK Capai Rp 12,6 Triliun di Tahun Ini, Ini Strateginya

Laba BNC juga mengungguli Bank Jago (ARTO) yang punya ekosistem GoTo dengan laba hanya Rp 103 miliar. Hanya saja, pertumbuhan laba Bank Jago juga cukup impresif mencapai sekitar 164% YoY.

Selain BNC, ada juga Allo Bank Indonesia (BBHI) yang juga memiliki laba cukup tinggi, meskipun pertumbuhannya hanya satu digit. Allo Bank mencatat laba senilai Rp 188 miliar atau tumbuh sekitar 9,3% YoY.

Presiden Direktur Allo Bank Indra Utoyo bilang kontribusi utama pertumbuhan laba Allo Bank adalah optimalisasi atau peningkatan kredit. Dalam hal ini, ia khususnya menyoroti segmen Retail Business melalui penyaluran produk PayLater.

Indra mencatat jjumlah aplikasi PayLater yang masuk terus meningkat dengan total kredit yang disalurkan naik lebih dari 200% sepanjang tahun 2024 dan 2025.

Sedangkan dari sisi jumlah nasabah, sejak Allo Bank diluncurkan pada 20 Mei 2022 hingga Juni 2025, jumlah nasabah terus meningkat hingga lebih 12,5 juta nasabah di seluruh Indonesia. 

“Mengingat Allo Bank terus mencatatkan pertumbuhan kredit Paylater yang cukup tinggi, tentunya harus dapat diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang baik agar rasio LDR tetap dapat dikelola secara prudent,” ujar Indra.

Baca Juga: Bisnis Manajemen Kas Perbankan Tumbuh Dobel Digit di Semester l-2025

Di sisi lain, Indra mengaku tetap mencermati meningkatnya rasio NPL industri, khususnya pada sektor rumah tangga. Namun baginya, ini bukan alasan untuk menghentikan laju penyaluran kredit konsumtif pada segmen ritel, melainkan momentum untuk mengkalibrasi kembali strategi penyaluran kredit secara lebih selektif, presisi, dan berbasis data.

“Tentu ini menjadi sinyal yang perlu direspons secara hati-hati,” ujarnya.

Lebih lanjut, ada juga Amar Bank (AMAR) yang juga mampu mencatatkan pertumbuhan laba positif mencapai 24,78% YoY. Dengan pertumbuhan tersebut, laba Amar Bank menjadi sekitar Rp 101 miliar hingga Mei 2025.

Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengungkapkan bank yang pimpin masih pada track yang positif dan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang konsisten dan signifikan. Menurutnya, kinerja positif ini bukan terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan hasil dari strategi yang fokus dan disiplin dalam pelaksanaannya.

“Ada beberapa faktor utama yang menjadi penopang pertumbuhan laba Amar Bank, antara lain karyawan, teknologi, dan fokus pada nasabah,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Mendapatkan KUR Bank BJB Juli 2025, Target Penyaluran Rp 300 Triliun

Vishal bilang hasil dari strategi tersebut terlihat cukup nyata. Hal tersebut tercermin dalam penyaluran kredit yang tumbuh sehat dari Mei 2024 senilai Rp 2,74 triliun menjadi Rp 3,4 triliun di Mei 2025.

Ia juga bilang net NPL tetap terjaga sesuai ekspektasi, meskipun tak mau menyebutkan secaa pasti berapa rasio NPL-nya. Vishal hanya menegaskan pihaknya akan menjaga profitabilitas untuk terus meningkat secara berkelanjutan. 

“Kami tetap disiplin dalam menyalurkan kredit, menyesuaikan dengan profil risiko dan daya serap pasar, tanpa mengorbankan kualitas portfolio,” tambahnya.

 Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila pun berpendapat saat ini sejatinya ada optimisme yang muncul di kalangan investor akan pertumbuhan laba yang begitu cepat dari bank digital. Dalam hal ini, ia melihat bank digital berhasil melakukan penetrasi sehingga mampu meningkatkan margin.

Di sisi lain, ia tetap mengingatkan bahwa secara fundamental tetap ada faktor ekonomi yang perlu dipantau. Pasalnya, ada beberapa faktor yang masih bisa menekan kualitas kredit dan juga pertumbuhan laba.

 

“Masih harus ada perbaikan dari laba bersih dan outlook suku bunga acuan ke depannya,” ujar Indy.

Di antara bank digital, Indy memilih saham Bank Jago yang dinilai cukup menarik untuk saat ini karena fundamentalnya menunjukkan pemulihan. Di mana, ia memiliki target untuk ARTO berada di harga Rp 2.300 per saham.

Hingga akhir pekan lalu (4/7), harga ARTO ditutup menurun 1,43% dari harga gari sebelumnya menjadi Rp 1.720 per saham. Di mana, sejak awal tahun, harga ARTO juga sudah merosot cukup dalam mencapai 29,22%.

“ARTO dengan PER masih cukup tinggi jadi bisa buy on weakness saja,” tandasnya.

Selanjutnya: Aset BPJS Kesehatan Tergerus, Defisit Ancam Layanan pada 2026

Menarik Dibaca: Strategi Mengatur Anggaran Olahraga Remaja agar Tetap Hemat & Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×