kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ini alasan bisnis Pegadaian lesu di 2017


Kamis, 04 Januari 2018 / 20:49 WIB
Ini alasan bisnis Pegadaian lesu di 2017


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) mengalami perlambatan pertumbuhan penyaluran pembiayaan atau Outstanding Loan (OSL) di tahun 2017. Dari target OSL sebesar Rp 38,5 triliun, data unaudited mencatatkan Pegadaian hanya mencapai OSL Rp 37 triliun.

Ada beberapa penyebab Pegadaian mengalami perlambatan tersebut. Menurut Direktur Keuangan dan Teknologi Teguh Wahyono, setidaknya ada dua faktor utama yakni semakin ketatnya persaingan dan lemahnya perekonomian mikro setelah semester I 2017.

Saat ini, pembiayaan untuk segmen mikro semakin banyak. Teguh menjelaskan, dari Bank sendiri saat ini ada Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di sisi lain ada juga PT.Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

"Hal lain juga fintech juga masuk yang lebih modern teknologinya," kata Teguh saat dihubungi Kontan.co.id pada Kamis (4/1).

Pada persaingan bisnis serupa, saat ini sudah ada beberapa pemain pada bisnis gadai. Teguh mengatakan setidaknya ada empat perusahaan gadai yang tedaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Jadi persaingan ramai," tegasnya.

Kenaikan harga emas di 2017 disebut Teguh sebetulnya menolong pertumbuhan OSL Pegadaian. Saat itu, banyak nasabah yang menggadaikan karena harga saat itu mahal. Namun, persaingan yang semakin ketat membuat dampak yang diberikan pada harga emas yang saat itu positif, menjadi tidak terlalu terasa.

Persaingan yang semakin ramai merupakan pembelajaran penting yang bisa dipetik di 2017 bagi Pegadaian. Maka dari itu, di 2018, Pegadaian akan semakin bergerak dinamis dengan mengerahkan Sumber Daya Manusia di lapangan. "Dengan offline dan online," kata Teguh.

Tidak tanggung-tanggung, di 2018, Pegadaian menargetkan pertumbuhan OSL yang signifikan di angka Rp 45 triliun. Sebab, di tahun ini perusahaan pelat merah itu akan banyak melakukan program-program baru untuk memperluas jangkauan.

Di antara program itu ada yang berbentuk agen, ada yang berbentuk seperti mantri bank, ada pula layanan daring. Pegadaian juga berencana untuk memberikan pelayanan pinjaman yang 100% daring dan bisa diakses 7x24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×