kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini deretan bank-bank yang bersiap IPO tahun 2021


Rabu, 20 Januari 2021 / 11:18 WIB
Ini deretan bank-bank yang bersiap IPO tahun 2021


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

PT Bank Net Indonesia Syariah atau yang sebelumnya bernama PT Bank Maybank Syariah Indonesia juga sudah mengumumkan akan melantai di bursa pada 2 Februari mendatang.

Bank ini akan melepas 5 miliar saham atau setara dengan kepemilikan 37,90% dari modal disetor setelah penawaran umum saham. Dengan menawarkan harga  Rp 103-Rp 105 per saham, nantinya bank ini akan meraup dana dikisaran Rp 515 miliar-Rp 525 miliar.

Dari jajaran bank daerah, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) dan PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) yang berencana IPO tahun ini.

Baca Juga: Kejar modal inti Rp 2 triliun, Bank Fama akan lanjutkan rencana IPO yang tertunda

Sementara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) baru memasukkan pembahasan kajian IPO dalam rencana bisnisnya tahun. Hanya tidak tertutup kemungkinan bisa terlaksana tahun ini jika kajiannya tidak ada hambatan.

Syahdan Ridwan Sekretaris Perusahaan Bank Sumut mengatakan, rencana IPO sebetulnya sudah dipersiapkan digelar tahun lalu namun terpaksa ditunda karena dampak pandemi Covid-19. Bank ini akan melanjutkan rencana tersebut dengan melepaskan saham ke publik sekitar 20%. Sedangkan target dana yang akan dibidik masih harus menunggu keputusan rapat umum pemegang saham.

Saat ini Bank Sumut tengah melakukan proses pemilihan advisory untuk mendampingi perseroandalam melaksanakan IPO tersebut.

Setelah penunjukan selesai, lanjut Syahdan, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi kepadan calon investor. Per kuartal III 2020, Bank Sumut tercatat memiliki modal inti sebesar Rp 3,32 triliun.

Bank Jateng masih harus melakukan kajian terkait ketentuan perundang-undangan yang memerlukan sinkronisasi.

Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Bank Jateng mengatakan, sinkronisasi itu di antaranya mengenai ketentuan kepemilikan satu pemerintah daerah atas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibatasi minimal 51%. Sementara dengan pelaksanaan IPO, ada potensi kepemilikan salah satu Pemda terdilusi ke bawah 51%.

Oleh karena ini, Bank Jateng belum bisa menetapkan kapan IPO bisa digelar. "Belum bisa kita tetapkan (sekarang). Bisa jadi tahun ini atau tahun depan sepanjang tidak ada kendala yang signifikan, terutama kendala perundang-undangan," ujar Dwi.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×