kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.764.000   -15.000   -0,84%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Ini Modus Penipuan yang Marak Jelang Lebaran Menurut BNI, Waspada


Sabtu, 22 Maret 2025 / 04:20 WIB
Ini Modus Penipuan yang Marak Jelang Lebaran Menurut BNI, Waspada
ILUSTRASI. BNI mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan di era digital yang semakin beragam dan terus berkembang.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan di era digital yang semakin beragam dan terus berkembang.

Mengutip Infopublik.id, dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (20/3/2025), Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengungkap berbagai modus penipuan yang perlu diwaspadai, mulai dari penipuan melalui SMS, call center, dan media sosial palsu hingga modus penipuan giveaway hadiah.

"Terkait dengan hal itu, kami mengajak partisipasi aktif dari masyarakat dengan tidak membagikan informasi sensitif seperti kata sandi dan kode OTP kepada pihak yang tidak berwenang serta hanya mengakses layanan melalui saluran resmi. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih aman dan terpercaya," tutur Okki.

Salah satu modus yang kini marak digunakan adalah penipuan melalui SMS dengan fake BTS. Melalui modus ini, penipu memanfaatkan teknologi ini untuk mengirim pesan secara langsung ke ponsel korban tanpa melalui operator resmi. 

Mereka berpura-pura sebagai pihak bank, menawarkan promo menarik atau hadiah tertentu. Jika korban mengklik tautan yang disertakan dalam pesan, penipu dapat mencuri data pribadi dan mengakses keuangan korban.

Baca Juga: Marak Modus Penipuan Teknik Fake SMS Masking, OJK Imbau Jangan Sembarang Klik Link

Selain itu, banyak juga kasus penipuan melalui call center dan akun media sosial palsu. Penipu sengaja memasang nomor call center palsu di hasil pencarian di internet atau membuat akun media sosial yang menyerupai akun resmi bank maupun marketplace.

Korban yang mengalami kendala kemudian menghubungi nomor atau akun palsu tersebut. Dalam percakapan, pelaku akan meminta informasi sensitif seperti nomor kartu ATM, kode OTP, serta user ID dan password mobile banking dengan dalih membantu menyelesaikan masalah.

Ada pula modus penipuan refund pembelian barang dan tiket online, di mana penipu mengaku sebagai pihak e-commerce atau agen tiket. Mereka menghubungi korban dan mengklaim adanya kesalahan transaksi atau perubahan jadwal penerbangan. Dengan alasan pengembalian dana, korban diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang atau memberikan data pribadi yang kemudian disalahgunakan untuk transaksi ilegal.

Tak hanya itu, penipu juga sering mengatasnamakan kantor pajak untuk menakuti korban. Mereka mengirim pesan WhatsApp yang menyebutkan bahwa korban memiliki tunggakan pajak dan harus segera memperbarui data dengan mengklik tautan tertentu.

Baca Juga: OJK Ingatkan Kasus Penipuan akan Marak Jelang Lebaran, Ini Modus Terbanyak

Agar lebih meyakinkan, mereka menyertakan informasi pribadi korban, seperti nama, email, NIK, dan NPWP. Korban pun diarahkan untuk melakukan pembayaran ke rekening pribadi pelaku, bukan rekening resmi kantor pajak.

Modus lain yang juga patut diwaspadai adalah penipuan giveaway hadiah. Tawaran menggiurkan seperti uang tunai THR, gadget, atau paket liburan sering kali digunakan untuk memancing korban. Dalam skenario ini, korban diminta mengunjungi situs palsu dan mengisi data perbankan mereka untuk “mengklaim hadiah.” 

Data yang diberikan justru digunakan oleh pelaku untuk menguras rekening korban.

Terakhir, ada modus card trapping di ATM, di mana pelaku memodifikasi mesin ATM dengan alat jebakan kartu. Saat korban mengalami kendala, pelaku berpura-pura ingin menolong korban sambil menanyakan nomor PIN.

Korban akan diarahkan menghubungi nomor call center palsu yang ditempel di sekitar ATM, yang tanpa sadar justru menghubungi nomor palsu milik pelaku. Pelaku lain dari nomor palsu tersebut akan meminta korban memberikan PIN atau data pribadi lainnya, yang kemudian dimanfaatkan untuk mengakses dan menguras rekening mereka.

Baca Juga: Penipuan Atas Nama Bea Cukai Marak, Ini 3 Cara Pencegahan untuk Menghindarinya

Cara Menghindari Penipuan

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari berbagai modus kejahatan ini:

1. Selalu memastikan untuk memverifikasi keaslian informasi sebelum bertindak. Jika menerima pesan mencurigakan, periksa kembali situs, akun media sosial, atau nomor call center bank serta instansi terkait melalui sumber resmi.

2. Jangan pernah membagikan data sensitif seperti OTP, kode TRX, PIN, user ID, password e-banking, nomor kartu ATM, atau kartu kredit kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai bank, e-commerce, atau institusi resmi lainnya. Perlu diingat bahwa pihak bank tidak akan pernah meminta informasi tersebut melalui telepon, SMS, email, atau media sosial.

3. Kewaspadaan juga diperlukan saat menerima pesan berisi tautan atau instruksi untuk menginstal aplikasi tertentu. Jika tautan atau aplikasi berasal dari sumber yang tidak dikenal, abaikan dan jangan pernah mengkliknya, karena banyak kasus di mana aplikasi tersebut ternyata merupakan program berbahaya yang dapat mencuri data pribadi korban.

Tonton: Polri Ungkap Kasus Penipuan Trading Saham dan Kripto, Total Kerugian Rp105 Miliar

4. Saat melakukan transaksi online, gunakan selalu platform resmi untuk membeli barang atau tiket perjalanan, dan hindari transaksi melalui tautan yang dikirim via media sosial atau SMS, karena bisa jadi itu adalah jebakan penipuan.

5. Bagi yang sering menggunakan ATM, pastikan untuk memeriksa kondisi mesin sebelum digunakan. Jika menemukan kejanggalan seperti alat tambahan atau kartu yang tertelan, segera hubungi call center resmi bank untuk meminta bantuan dan lakukan pemblokiran kartu jika diperlukan. Jika Anda mengalami atau menemukan indikasi penipuan, segera laporkan ke BNI Call 1500046 atau melalui kanal resmi BNI lainnya.

Selanjutnya: Masih Ada Kesempatan Tukar Uang Baru Lewat PINTAR BI, Catat Tanggalnya

Menarik Dibaca: Daftar Gift Code Ojol The Game 22 Maret 2025 Paling Update Bulan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×