kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.703   5,00   0,03%
  • IDX 8.669   -31,69   -0,36%
  • KOMPAS100 1.187   -5,72   -0,48%
  • LQ45 850   -7,25   -0,85%
  • ISSI 312   -0,77   -0,25%
  • IDX30 436   -5,36   -1,21%
  • IDXHIDIV20 504   -6,20   -1,22%
  • IDX80 133   -0,80   -0,59%
  • IDXV30 138   -1,36   -0,97%
  • IDXQ30 138   -1,72   -1,23%

Ini Peluang yang Bisa Dioptimalkan Jamkrida Sumbar untuk Mendorong Kinerja pada 2026


Kamis, 11 Desember 2025 / 12:17 WIB
Ini Peluang yang Bisa Dioptimalkan Jamkrida Sumbar untuk Mendorong Kinerja pada 2026
ILUSTRASI. PT Jamkrida Sumbar menyebut ada sejumlah peluang yang bisa dioptimalkan untuk mendorong kinerja penjaminan pada tahun depan. KONTAN/Panji Indra


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Sumatera Barat (Perseroda) atau PT Jamkrida Sumbar menyebut ada sejumlah peluang yang bisa dioptimalkan untuk mendorong kinerja penjaminan pada tahun depan. 

Direktur Utama PT Jamkrida Sumbar Ibnu Fadhli mengatakan salah satu peluangnya, yakni tetap fokus pada penjaminan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebab, kata dia, masih banyak pelaku UMKM yang memerlukan layanan penjaminan dalam mengakses penjaminan kredit pada perbankan.

Selain itu, Ibnu menerangkan peluang juga datang dari adanya regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru, yaitu Peraturan OJK (POJK) Nomor 10 Tahun 2025 dan POJK Nomor 11 Tahun 2025. Dia bilang kedua POJK itu dapat memperkuat tata kelola, permodalan, serta diberikannya kelonggaran dalam batas gearing ratio.

Baca Juga: Zurich Terima Laporan Klaim Akibat Banjir Sumatra, Terbesar dari Asuransi Properti

"Dengan demikian, adanya ketentuan itu dapat mendukung ekspansi penjaminan," katanya kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).

Ibnu menerangkan industri penjaminan juga perlu melakukan penguatan pada struktur penjaminan ulang yang dapat mendukung keberlanjutan portofolio penjaminan dan mitigasi risiko.

Meski terdapat peluang, Ibnu mengatakan industri juga akan dihadapkan berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kinerja penjaminan pada tahun depan. Dia menjelaskan tantangannya berupa kondisi ekonomi makro yang belum pulih sehingga dapat menyebabkan lemahnya permintaan kredit, serta masih adanya ketidakpastian investasi dan penundaan proyek infrastruktur yang pada akhirnya dapat menurunkan pendapatan industri penjaminan.

"Ditambah, adanya regulasi OJK terbaru yang menuntut perusahaan penjaminan untuk memperkuat permodalan," ujar Ibnu.

Baca Juga: Ini Strategi Jamkrida Kaltim untuk Capai Target Penjaminan Rp 2,2 Triliun pada 2026

Secara keseluruhan, Ibnu memproyeksikan kinerja industri penjaminan pada tahun depan berpotensi lebih baik daripada tahun ini. Hal tersebut juga sesuai dengan prediksi Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) yang memperkirakan industri penjaminan dapat tumbuh sebesar 5%-8% pada 2026. 

"Potensi tahun depan relatif lebih baik, dibandingkan kondisi pada 2025," ungkapnya.

Berdasarkan kinerja terakhir, Jamkrida Sumbar telah membukukan penjaminan sebesar Rp 3,7 triliun per Oktober 2025. Nilai itu disumbang dari penjaminan produktif sebesar Rp 1,1 triliun dan nonproduktif sebesar Rp 2,6 triliun. 

Selanjutnya: Katalog Promo Indomaret Super Hemat Periode 11-24 Desember 2025, Diskon hingga 50%!

Menarik Dibaca: Katalog Promo Indomaret Super Hemat Periode 11-24 Desember 2025, Diskon hingga 50%!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×