kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.584   -41,00   -0,25%
  • IDX 8.183   42,74   0,53%
  • KOMPAS100 1.118   1,98   0,18%
  • LQ45 786   3,16   0,40%
  • ISSI 289   1,77   0,62%
  • IDX30 412   1,63   0,40%
  • IDXHIDIV20 464   0,48   0,10%
  • IDX80 123   0,19   0,15%
  • IDXV30 133   -0,29   -0,22%
  • IDXQ30 129   0,44   0,34%

Ini Peluang yang Dapat Dimanfaatkan untuk Tingkatkan Outstanding Penjaminan


Selasa, 07 Oktober 2025 / 11:36 WIB
Ini Peluang yang Dapat Dimanfaatkan untuk Tingkatkan Outstanding Penjaminan
ILUSTRASI. Sosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia membeberkan sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan industri untuk meningkatkan outstanding penjaminan./pho KOTAN/Carolus Agus Waluyo/30/05/2021.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) membeberkan sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan industri untuk meningkatkan outstanding penjaminan.

Sekretaris Jenderal Asippindo Agus Supriadi mengatakan salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan, yakni mengoptimalkan kerja sama atau kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Melakukan penguatan kolaborasi dengan perbankan, fintech, dan lembaga pembiayaan untuk memperluas akses penjaminan," katanya kepada Kontan, Senin (6/10/2025).

Baca Juga: Ini Penyebab Turunnya Outstanding Penjaminan per Juli 2025

Selain itu, Agus menerangkan perusahaan penjaminan juga perlu melakukan inovasi produk penjaminan. Misalnya, penjaminan pembiayaan hijau, penjaminan digital, atau penjaminan berbasis supply chain financing.

Dia juga mengatakan perusahaan penjaminan perlu melakukan optimalisasi digitalisasi proses penjaminan untuk mempercepat layanan dan meningkatkan efisiensi, kemudian memanfaatkan dukungan pemerintah melalui program penjaminan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ditambah, melakukan penguatan literasi dan edukasi kepada pelaku UMKM agar makin banyak usaha yang bankable dan layak dijamin.

Lebih lanjut, Agus tak memungkiri terdapat sejumlah tantangan yang dapat mempengaruhi kinerja outstanding penjaminan. Dia mengatakan tantangannya berupa kondisi makro ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga acuan, yang dapat mempengaruhi permintaan pembiayaan.

Baca Juga: Lembaga Penjaminan Polis Dinilai Beri Berdampak Baik bagi Industri Asuransi

Tantangan lainnya, seperti kualitas portofolio pembiayaan perbankan yang menjadi underlying penjaminan, manajemen risiko lembaga penjaminan yang mencakup pengendalian klaim dan subrogasi, serta adanya perubahan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun pemerintah terkait prudential banking, penjaminan, dan penyaluran kredit UMKM.

"Tantangan juga datang dari tingkat literasi dan akses UMKM terhadap pembiayaan yang masih perlu diperluas," kata Agus.

Sebagai informasi, data statistik OJK mencatat, outstanding penjaminan secara gabungan sebesar Rp 408,36 triliun per Juli 2025. Nilainya menurun 1,62%, jika dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 415,09 triliun.

Selanjutnya: ADHI dan WIKA Beberkan Progres Proyek di IKN Nusantara

Menarik Dibaca: Cara Mengobati Cakaran Kucing, Coba Perawatan Ini Agar Lukanya Tidak Makin Parah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×