Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah gagal bayar sampai saat ini masih menerpa fintech peer to peer (P2P) lending PT Igrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow).
Pelaksana Harian iGrow Rizcky Alfath mengatakan selain adanya dampak pandemi Covid-19, terdapat faktor lainnya yang menjadi pemicu kredit macet atau gagal bayar dari pihak borrower.
Rizcky menerangkan sektor UMKM yang dibiayai melalui iGrow bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Dia bilang terdapat beberapa kondisi alam yang tidak dapat dikontrol sehingga membuat bisnis UMKM yang merupakan borrower iGrow ikut terganggu.
Baca Juga: Ini Tanggapan iGrow Soal Penerapan Aturan Pelaporan Data Transaksi Fintech Lending
"Kondisi alam tersebut, seperti banjir dan kemarau panjang, menyebabkan produksi pertanian dan peternakan tidak berjalan sesuai dengan proyeksi," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (5/7).
Rizcky mencontohkan, pada sektor peternakan, terutama peternakan sapi, terdapat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyebabkan kematian pada hewan ternak. Dengan demikian, mempengaruhi kualitas atau kuantitas produksi pelaku UMKM.
Rizcky menyampaikan saat ini, iGrow terus melakukan penyelesaian melalui koordinasi langsung dengan para borrower dan meminta update soal perkembangan bisnis mereka secara berkala.
Berdasarkan situs resmi perusahaan, TKB90 iGrow per 6 Juli 2024 tercatat sebesar 53,44%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News