kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini penyebab pembiayaan multifinance menyusut pada awal tahun 2021


Sabtu, 19 Juni 2021 / 15:23 WIB
Ini penyebab pembiayaan multifinance menyusut pada awal tahun 2021
ILUSTRASI. Ini penyebab pembiayaan multifinance menyusut sejak awal tahun 2021


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah penurunan pembiayaan, pendanaan ke sektor multifinance juga merosot. Penurunan itu terjadi di berbagai jenis pendanaan multifinance. 

Hingga April 2021, nilai pendanaan mutifinance turun sebesar 24,19% menjadi Rp 268,39 triliun. Pendanaan itu berasal dari pinjaman luar negeri, pinjaman dalam negeri hingga obligasi.

Nilai penurunan itu lebih rendah dari bulan sebelumnya. "Hingga kuartal I-2021, sumber pendanaan juga turun Rp 100,43 triliun atau sekitar 27,14% secara year on year (yoy). Berita baiknya, kualitas pembiayaan masih dalam keadaan stabil," kata Bambang W Budiawan, Kepala Departemen Pengawasan IKNB II B Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kemarin (18/6).

Baca Juga: Pembiayaan seret, pendanaan multifinance menyusut

Penurunan itu memang banyak dipengaruhi oleh bisnis yang hingga awal tahun kemarin masih menurun. Namun seiring meredanya pandemi, pembiayaan multifinance mulai menanjak. Walhasil, multifinance mulai mengincar pendanaan hingga akhir tahun nanti.

Menerbitkan obligasi

Misalnya, Buana Finance menargetkan pendanaan tahun ini mencapai Rp 1,5 triliun dari perbankan. Tahun sebelumnya, pendanaan Buana Finance mencapai Rp 1,76 triliun, mayoritas dari perbankan yakni sebesar Rp 1 triliun.

"Sumber pendanaan dari beberapa mitra kreditur perbankan kami. Memang sebagian besar sedang dalam proses untuk memenuhi pendanaan Rp 1,5 triliun," terang Mariana Setyadi, Direktur Keuangan Buana Finance.

Baca Juga: Tingkatkan kenyamanan transaksi digital, Adira Finance gandeng OVO

Dengan dana tersebut, perusahaan ini menargetkan penyaluran pembiayaan naik 52,21% secara tahunan menjadi Rp 1,8 triliun di tahun ini. Terdiri dari pembiayaan konsumen Rp 1,3 triliun dan sewa pembiayaan Rp 500 miliar.

Tak mau kalah, BFI Finance menargetkan pembiayaan tahun ini bisa lebih besar. Bahkan, telah menerbitkan surat utang untuk memperkuat sumber pendanaan baru.

BFI menerbitkan obligasi senilai Rp 600 miliar pada Mei lalu. Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2021 ini bagian dari Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia dengan target total dana Rp 6 triliun.

Baca Juga: Tren restrukturisasi perusahaan pembiayaan telah menurun

Pada tahap pertama, BFI Finance menawarkan dua seri. Obligasi seri A memiliki nilai pokok Rp 200 miliar. Obligasi dengan tenor 370 hari ini menawarkan tingkat bunga tetap 6% per tahun.

Obligasi seri B memiliki nilai pokok Rp 400 miliar. Obligasi dengan tenor tiga tahun ini menawarkan tingkat bunga tetap 7,7% per tahun. Berdasarkan prospektus, BFI menggunakan dana dari obligasi untuk modal kerja.

Selanjutnya: Restrukturisasi Pembiayaan Multifinance Menurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×