kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab penyaluran kredit tahun 2019 loyo menurut OJK


Kamis, 27 Februari 2020 / 15:30 WIB
Ini penyebab penyaluran kredit tahun 2019 loyo menurut OJK
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (27/1). Bank Indonesia memproyeksi kredit perbankan akan tumbuh di angka 105 hingga 12% pada tahun 2020. Proyeksi tersebut meningkat dari realisasi pertumbuhan kredit perbankan 2019 yang mencapai 6,08%.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

Kalau mau ditelaah lebih dalam, menurut OJK penurunan kredit utamanya didorong oleh menciutnya pertumbuhan di sektor korporasi. Misalnya saja, memakai data September 2019 lalu pertumbuhan kredit korporasi hanya 6,95% yoy.

Padahal, di bulan yang sama tahun 2018 kredit korporasi bisa tumbuh deras bahkan menyentuh 14,73% yoy.

Pun, hal serupa sebenarnya terjadi juga di kredit ritel yang kini hanya tumbuh satu digit atau 6,82%. Sedangkan di 2018 segmen kredit ini selalu naik di atas 10%. Hanya kredit mikro yang justru mencatatkan kenaikan hingga 11,32% yoy di 2019 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang cenderung hanya naik satu digit.

Baca Juga: Imbas Jiwasraya, OJK bakal batasi pemasaran bancassurance

Berdasarkan sektornya, OJK menilai penurunan kredit pertambangan lah yang jadi faktor utamanya. Namun, hal ini nampaknya memang sudah bisa diprediksi melihat adanya pelemahan ekonomi di sektor tersebut.

Tercatat per kuartal IV 2019 kredit pertambangan turun 2,61%. Meski begitu, bukan berarti peluang kredit tidak ada, sektor perikanan dan konstruksi di 2019 lalu justru catatkan realisasi positif dengan pertumbuhan masing-masing 16,3% dan 14,61%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×