Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
Perkiraan BTN, kenaikan suku bunga acuan baru akan terjadi mulai semester kedua tahun ini, dengan kenaikan sebesar 100 bps.
Ke depan, BTN akan tentu akan melakukan suku bunga kredit seiring dengan perkembangan biaya dana. Haru bilang, segmen yang kemungkinan lebih mudah untuk dilakukan penyesuaian adalah segmen komersial atau korporasi karena jangka waktunya yang cenderung lebih pendek dan pergerakannya mengikuti suku bunga acuan.
Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk mengklaim sudah menurunkan suku bunga dasar kredit untuk segmen korporasi, ritel, mikro dan konsumsi sebesar 25 hingga 250 basis poin sejak tahun 2021.
Saat ini, posisi SBDK Bank Mandiri untuk setiap segmen sudah cukup kompetitif antara lain untuk kredit Korporasi sebesar 8,00%, kredit ritel 8,25%, kredit mikro 11,25%, kredit konsumsi khusus KPR sebesar 7,25% dan Non KPR 8,75%.
Namun, Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri, dalam praktek di lapangan, suku bunga yang dikenakan pada debitur sangat mungkin lebih rendah dari bunga acuan, tergantung dari profil risiko debitur dan perkembangan biaya dana atau Cost of Fund (CoF).
Baca Juga: Baki Debit Kredit Serbaguna Bank Mandiri Capai Rp 65,7 Triliun hingga Februari
Kedepan, lanjutnya, Bank Mandiri akan secara konsisten melakukan review suku bunga kredit dengan mempertimbangkan suku bunga acuan dan suku bunga pasar, kondisi likuiditas, tingkat risiko debitur serta arah kebijakan regulator.
“Kami juga senantiasa menjaga Cost of Fund (CoF) pada level yang rendah dengan terus mendorong pertumbuhan dana murah (CASA),” kata Sigit.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga disebut sudah melakukan penyesuaian suku bunga kredit yang diberikan kepada nasabah sejalan dengan pergerakan suku bunga acuan (BI Rate) serta mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi bisnis di tanah air.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, SBDK BCA Per 30 September 2021 untuk kedit Korporasi sudah 7,95%, Kredit Retail 8,20% Kredit, KPR 7,20%, dan Kredit Konsumsi Non KPR 5,96%.
“Kami senantiasa berkomitmen untuk menyalurkan kredit secara prudent dan tetap mengkaji peluang di berbagai sektor sekaligus mempertimbangkan prinsip kehati-hatian,” lanjut Hera.
BCA menargetkan pertumbuhan total kredit tahun ini dapat mencapai 6%-8%. Hera bilang, pihaknya akan terus mencermati beberapa faktor yang akan mempengaruhi penyaluran kredit tahun ini seperti mobilitas masyarakat yang diharapkan bisa kembali normal, suku bunga, likuiditas yang ada, dan lain sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News