Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo juga mengungkapkan, menjelang lebaran tahun ini akan lebih challenging dibanding tahun kemarin. Bisnis kendaraan baru masih tertekan sejalan dengan pembatasan mobilitas yang ada tapi yang paling besar pengaruhnya ada dari customer confidence level yang masih rendah.
"Pembiayaan ulang kendaraan/refinancing masih cukup menjanjikan sejalan dengan cash flow crunch yang terjadi pada semua lini. Di sisi lain, relaksasi pada sektor perumahah cukup menjanjikan juga pada lebaran tahun ini," kata Widodo.
Dalam mencapai target tersebut, pihaknya memiliki beberapa strategi seperti sales pipelining yang ketat dan proses akseptasi resiko yang proper dan cepat.
PT Asuransi Simas Net juga mengatakan, untuk asuransi perjalanan dipastikan akan mengalami penurunan di tahun ini dan selama pandemi banyak penghematan dengan perubahan jaminan. Misalnya saja untuk asuransi kendaraan bermotor dari comprehensive menjadi TLO.
Baca Juga: Jiwasraya kantongi hasil investasi Rp 33,59 miliar pada tahun 2020
Sejak awal tahun ini, Simas Net telah memperoleh premi asuransi perjalanan sebesar Rp 12 miliar. Sepanjang tahun 2020, pendapatan premi asuransi perjalanan Simas Net hanya mencapai Rp 40 miliar. Pada tahun ini ia menargetkan total premi yang didapatkan dari asuransi perjalanan bisa meningkat mencapai Rp 75 miliar.
"Pada tahun ini produk asuransi pengiriman barang yang akan meningkat jelang lebaran ini karena akan banyak yang belanja online untuk persiapan lebaran atau kirim ke sanak saudara sebagai alternatif berkunjung," ungkap Direktur Utama Asuransi Simas Net Teguh Aria Djana.
Ia menyebut, tidak ada proyeksi khusus di lebaran kali ini. "Kita mengalir saja sesuai target tahunan," katanya.
Dalam mencapai target, pihaknya memiliki beberapa strategi seperti, fokus kepada distribution channel khususnya perusahaan insurtech yang menjadi partner.
Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wirawan Wanandi melihat, kinerja asuransi perjalanan di tahun 2021 terlebih pada saat lebaran kali ini masih melanjutkan tren yang buruk. Menurutnya, pemulihan di sektor pariwisata masih akan cukup lama terlebih dengan adanya larangan mudik.
"Asuransi perjalanan pasti sangat berdampak. Karena tidak diperkenankan untuk mudik atau jalan-jalan. Tapi kita perkirakan untuk asuransi kendaraan, di harapkan ada peluang pada lebaran tahun ini karena pajak insentif dari pemerintah," kata Christian.
Ia mengharapkan premi asuransi pada lini bisnis asuransi kendaraan bisa meningkat 20% pada lebaran tahun ini dibandingkan dengan bulan April.
Selanjutnya: Penuhi kebutuhan proteksi, Bukalapak pasarkan produk asuransi mulai dari Rp 15 ribu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News