Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semenjak adanya pandemi kinerja premi, investasi, dan premi industri jasa asuransi pada sektor asuransi umum mengalami kontraksi. Terlebih pada tahun ini pemerintah resmi kembali melarang masyarakat untuk melakukan mudik pada 6-17 Mei 2021 dalam rangka pembatasan sosial, hal tersebut berdampak pada kinerja produk asuransi perjalanan.
Kendati demikian, pada Lebaran tahun ini diharapkan bisa ikut mendorong kinerja asuransi umum. Karena, ada beberapa jenis produk asuransi yang laris manis menjelang Lebaran.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengatakan, kondisi saat ini semua aktifitas masih terbatasi oleh pandemi Covid-19. Sehingga volume kesibukan menjelang dan setelah lebaran tidak setinggi saat sebelum pandemi.
"Data perolehan premi tahun 2020 untuk Asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri dan asuransi aneka yang terkait dengan aktifitas selama pandemi covid menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2019," kata Dody kepada kontan.co.id, Minggu (11/4).
Baca Juga: BPJS Kesehatan lakukan perbaikan tiga hal ini untuk perkuat pembiayaan
Namun menurut Dody, dengan kebijakan dan stimulus yang diberikan pemerintah, serta upaya pemerintah mengatasi pandemi, maka kondisi tahun 2021 diperkirakan akàn lebih baik dari 2020 kemarin.
"Kondisi lebaran tahun ini, aktifitas ekonomi diperkirakan lebih baik dibandingkan 2020. Sehingga kebutuhan Asuransi juga akàn mengikuti aktifitas ekonomi tersebut," ujar Dody.
Dody menjelaskan, asuransi kesehatan menunjukkan tren meningkat selama pandemi, dan banyak variasi produk askes yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Di Masa pandemi ini produk-produk asuransi individu juga punya peluang untuk lebih diminati, sepanjang figure produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Menurutnya, sejak awal pandemi, perusahaan asuransi mulai banyak menerapkan teknologi dalam Proses bisnis. Dan hal tersebut dapat berdampak kepada efektififas proses bisnis serta efisiensi biaya, sehingga dapat berkontribusi kepada laba Perusahaan.
Selain itu beberapa strategi dalam mencapai target yang dijalankan asuransi umum yaitu, penerapan teknologi digital juga akàn memberikan akses luas kepada pemasaran Asuransi.
Baca Juga: Dinilai tangguh di tengah pandemi, Askrindo Syariah raih penghargaan BUMN 2021
"Variasi produk asuransi jugà dapat lebih baik dan yg tidak kalah penting jugà adalah review portfolio bisnis untuk memastikan portfolio dan proses bisnis lebih baik, serta mengurangi kondisi yg tidak sehat. Perlu juga melakukan review pencadangan teknis untuk memastikan liability ke depan," ungkap Dody.
Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo juga mengungkapkan, menjelang lebaran tahun ini akan lebih challenging dibanding tahun kemarin. Bisnis kendaraan baru masih tertekan sejalan dengan pembatasan mobilitas yang ada tapi yang paling besar pengaruhnya ada dari customer confidence level yang masih rendah.
"Pembiayaan ulang kendaraan/refinancing masih cukup menjanjikan sejalan dengan cash flow crunch yang terjadi pada semua lini. Di sisi lain, relaksasi pada sektor perumahah cukup menjanjikan juga pada lebaran tahun ini," kata Widodo.
Dalam mencapai target tersebut, pihaknya memiliki beberapa strategi seperti sales pipelining yang ketat dan proses akseptasi resiko yang proper dan cepat.
PT Asuransi Simas Net juga mengatakan, untuk asuransi perjalanan dipastikan akan mengalami penurunan di tahun ini dan selama pandemi banyak penghematan dengan perubahan jaminan. Misalnya saja untuk asuransi kendaraan bermotor dari comprehensive menjadi TLO.
Baca Juga: Jiwasraya kantongi hasil investasi Rp 33,59 miliar pada tahun 2020
Sejak awal tahun ini, Simas Net telah memperoleh premi asuransi perjalanan sebesar Rp 12 miliar. Sepanjang tahun 2020, pendapatan premi asuransi perjalanan Simas Net hanya mencapai Rp 40 miliar. Pada tahun ini ia menargetkan total premi yang didapatkan dari asuransi perjalanan bisa meningkat mencapai Rp 75 miliar.
"Pada tahun ini produk asuransi pengiriman barang yang akan meningkat jelang lebaran ini karena akan banyak yang belanja online untuk persiapan lebaran atau kirim ke sanak saudara sebagai alternatif berkunjung," ungkap Direktur Utama Asuransi Simas Net Teguh Aria Djana.
Ia menyebut, tidak ada proyeksi khusus di lebaran kali ini. "Kita mengalir saja sesuai target tahunan," katanya.
Dalam mencapai target, pihaknya memiliki beberapa strategi seperti, fokus kepada distribution channel khususnya perusahaan insurtech yang menjadi partner.
Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wirawan Wanandi melihat, kinerja asuransi perjalanan di tahun 2021 terlebih pada saat lebaran kali ini masih melanjutkan tren yang buruk. Menurutnya, pemulihan di sektor pariwisata masih akan cukup lama terlebih dengan adanya larangan mudik.
"Asuransi perjalanan pasti sangat berdampak. Karena tidak diperkenankan untuk mudik atau jalan-jalan. Tapi kita perkirakan untuk asuransi kendaraan, di harapkan ada peluang pada lebaran tahun ini karena pajak insentif dari pemerintah," kata Christian.
Ia mengharapkan premi asuransi pada lini bisnis asuransi kendaraan bisa meningkat 20% pada lebaran tahun ini dibandingkan dengan bulan April.
Selanjutnya: Penuhi kebutuhan proteksi, Bukalapak pasarkan produk asuransi mulai dari Rp 15 ribu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News