Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menjaga margin, bank diprediksi meningkatkan penyaluran ke kredit ritel pada 2018. Kredit ritel yang dimaksud adalah kredit konsumer dan kredit UKM yang berbasis ritel.
Untuk meningkatkan kredit ritel, sejumlah bank menyiapkan beberapa strategi. Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mengatakan, sejauh ini pertumbuhan kredit ritel cukup baik.
“KPR tumbuh 9%-10%, kartu kredit juga masih tumbuh positif, meskipun secara industri relatif flat,” kata Lani kepada Kontan.co.id, Selasa (25/9). Untuk beberapa bisnis ritel lain seperti KKB juga masih menguntungkan.
Lani mengakui memang kompresi NIM akan terjadi di semua segmen. Fokus Bank CIMB Niaga tahun ini adalah 60% ada di bisnis ritel dan UKM. Hal ini karena selain margin cukup tinggi, kedua segmen ini mempunyai risiko cukup rendah.
Direktur Bisnis Treasuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, untuk meningkatkan bisnis ritel dan konsumer, bank berusaha menyediakan bunga bersaing.
“Untuk kredit konsumer di kita biasanya mengacu ke kredit pegawai,” kata Rico ketika ditemui, Senin (24/9). Untuk kredit ritel memang sedikit berbeda dengan konsumer.
Secara umum, selain mengharapkan penyaluran kredit lebih banyak di kredit ritel dan konsumer, BNI juga berusaha mengoptimalkan pendapatan nonbunga dari bisnis ini. Sehingga, bank diharapkan bisa mengoptimalkan pendapatan dan margin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News