Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Dinar mematok pertumbuhan bisnis yang terbilang cukup tinggi jika dibandingkan perbankan lainnya tahun ini. Tengok saja, untuk pertumbuhan aset, Bank Dinar menargetkan pertumbuhan 34% atau naik menjadi Rp 1,150 triliun.
Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar bilang, sampai dengan Desember 2013 lalu, total aset Bank Dinar sudah mencapai Rp 860 miliar. Jumlah itu naik sebesar 60% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan total volume penyaluran kredit Bank Dinar tahun 2013 tercatat Rp 601 miliar atau naik 102% jika dibandingkan tahun lalu. "Terakhir penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) kami mencapai Rp 560 miliar atau naik 133% secara year on year ," kata Hendra saat dihubungi KONTAN, Rabu, (22/1).
Selain menargetkan kenaikan aset signifikan, Bank Dinar juga mematok target pertumbuhan kredit sebesar Rp 949,58 miliar atau tumbuh 58% tahun ini. Sedangkan untuk DPK dipatok sebesar Rp 800 miliar atau tumbuh 43%.
Walaupun target terbilang tinggi dibanding target perbankan lainnya, namun Hendra mengaku target itu lebih rendah jika dibandingkan realisasi pertumbuhan bisnis tahun 2013. "Target pertumbuhan bisnis kami diperlambat dibanding tahun lalu. Karena meningkatkan kehati-hatian dalam situasi ekonomi saat ini, kami juga memenuhi anjuran BI," jelas Hendra.
Hendra menegaskan, Bank Dinar memiliki peluang tumbuh besar karena saat size bisnisnya terbilang kecil. Maka itu, Hendra bilang, ruang untuk melakukan ekspansi bisnisnya masih terbuka lebar. "Walaupun sudah diperlambat (pertumbuhan), tapi masih tetap di atas arahan BI. Jangan dilihat persentasenya, tapi size bisnis kami," ungkap Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News