kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.169   31,00   0,19%
  • IDX 7.055   71,46   1,02%
  • KOMPAS100 1.056   15,44   1,48%
  • LQ45 830   13,30   1,63%
  • ISSI 213   1,17   0,55%
  • IDX30 424   7,51   1,80%
  • IDXHIDIV20 510   8,12   1,62%
  • IDX80 120   1,73   1,46%
  • IDXV30 125   0,86   0,70%
  • IDXQ30 141   2,17   1,56%

Biaya dana makin mahal, bank genjot simpanan giro


Rabu, 09 Oktober 2013 / 09:28 WIB
Biaya dana makin mahal, bank genjot simpanan giro
ILUSTRASI. Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma bersama pimpinan Ditlantas, dan Sinar Mas Land melihat langsung kegiatan di Pusat Pelayana Terpadu di ITC Cempaka Mas.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Kenaikan suku bunga deposito menyebabkan biaya dana (cost of fund) perbankan kian mahal. Biar biaya dana tak semakin membengkak, perbankan terus meningkatkan simpanan giro.

Maklum, porsi simpanan giro ketimbang tabungan ataupun deposito terbilang kecil. Hingga Juli 2013, simpanan giro di perbankan mencapai Rp 813,7 triliun, meningkat 14,76% ketimbang periode sama tahun 2012.

Meski jumlah simpanan giro meningkat cukup tinggi, peningkatan porsi simpanan giro dibanding total dana pihak ketiga (DPK) terbilang mini. Per Juli 2013, porsi simpanan giro dibanding DPK hanya sebesar 23,98%, naik sedikit ketimbang Juli 2012 sebesar 23,94%.

Untuk memperbesar simpanan giro, Bank CIMB Niaga menawarkan pelbagai produk transaksional kepada nasabah giro. Hendra Lembong, Chief Transaction Banking Officer CIMB Niaga, mengatakan produk giro tak bisa berdiri sendiri, lantaran membutuhkan produk pendukung yang dapat membantu transaksi operasional nasabah. Untuk itu, CIMB Niaga mengembangkan sejumlah produk dan layanan sesuai kebutuhan nasabah.

Per 30 Juni 2013, CIMB Niaga mencatat simpanan giro mencapai Rp 32,91 triliun.  Jumlah itu meningkat 13% ketimbang Juni 2013 sebesar  Rp 29,22 triliun. Sekitar 95%  simpanan giro berasal dari nasabah korporasi.

Menurut Hendra,  produk giro penting bagi bisnis bank untuk meningkatkan dana murah. Apalagi, industri perbankan saat ini tengah bersaing memperebutkan dana murah.

Direktur Utama Bank Victoria Eko Rahmansyah Gindo, mengatakan simpanan giro di Bank Victoria juga didominasi  nasabah korporasi. Cuma, Bank Victoria tidak mengeluarkan produk khusus untuk meningkatkan simpanan giro. “Kami memilih  mengajak para nasabah yang memperoleh kredit agar lebih banyak bertransaksi menggunakan giro kami,” kata Eko.

Menurut Eko, hingga Juni 2013, simpanan giro di Bank Victoria meningkat 5% ketimbang Juni 2012. Dibanding DPK sebesar Rp 12,5 triliun, porsi simpanan giro hanya 10%. Eko menargetkan pertumbuhan dana murah tahun ini meningkat 10%.

Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie mengatakan porsi simpanan giro dibandingkan total DPK Bank Dinar sebesar Rp 462 miliar mencapai 7,5%. Meski porsi tak banyak berubah, jumlah simpanan giro Bank Dinar terus meningkat. "Naik sekitar 18 miliar ketimbang tahun lalu," kata Hendra.

Untuk menggenjot peningkatan simpanan giro, Hendra mengatakan,  Bank Dinar menerapkan tiga program yang disebut Program Tribi. Dalam program itu, Bank Dinar membebaskan biaya biaya kliring, biaya RTGS, dan biaya transfer dengan saldo tertentu kepada nasabah giro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×