Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Guna mempersiapkan diri bersaing di pasar regional Asia Tenggara bahkan hingga tingkat global, Indonesia perlu menyiapkan sedikitnya tujuh skenario besar konsolidasi perbankan nasional.
Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono mengungkapkan, salah satu dari tujuh skenario itu, adalah mengarahkan bank khusus kecil seperti bank perkreditan rakyat (BPR), lembaga keuangan mikro (LKM), koperasi, baitul mal watanwil (BMT) menjadi community bank.
Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat permodalan dan tata kelola perbankan komersial swasta nasional, bank komersial menengah dan bank khusus kecil. "Dalam konteks penataan ini, bank asing juga harus diformulasikan kembali posisi, peran dan kontribusinya untuk pembangunan perekonomian Indonesia," kata Sigit dalam peluncuran buku berjudul 'Mimpi Punya Bank Besar' di Jakarta, Rabu (15/10).
Sigit bilang, Indonesia harus menyiapkan sedikitnya tujuh skenario besar konsolidasi perbankan nasional agar mampu bersaing di pasar regional Asia Tenggara bahkan hingga tingkat global. Tujuh skenario besar ini merupakan bagian dari strategi penataan lansekap perbankan nasional, yang dirumuskan dalam suatu cetak biru perbankan nasional Indonesia.
"Langkah ini semakin mendesak dan relevan menyongsong diterapkannya integrasi pasar Masyarakat Ekonomi Asean pada Desember 2015 dan khusus untuk perbankan, MEA diterapkan pada 2019," ucap Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News