kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Inilah 7 Produk Unitlink Saham yang Cetak Return Tertinggi pada Juli 2024


Jumat, 09 Agustus 2024 / 06:09 WIB
Inilah 7 Produk Unitlink Saham yang Cetak Return Tertinggi pada Juli 2024
ILUSTRASI. Unitlink saham cetak rata-rata kinerja terbaik di bulan Juli 2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink berjenis saham memberikan rata-rata imbal hasil (return) tertinggi pada bulan Juli 2024. Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja unitlink saham naik 1,61% di sepanjang Juli 2024.

Bahkan, tercatat ada 7 produk unitlink saham yang mencetak return tertinggi pada Juli 2024.

Pada posisi pertama diduduki oleh produk MNC Dinamis Saham milik PT MNC Life Assurance. Produk tersebut mencetak return sebesar 23,95% pada Juli 2024. 

Posisi kedua ditempati produk Generali Equity Value milik PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia). Adapun produk tersebut membukukan return sebesar 6,91% pada Juli 2024. 

Baca Juga: Unitlink Saham Tercatat Berkinerja Paling Moncer pada Juli 2024

Mengenai pencapaian positif produk tersebut, Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan, pencapaian return optimal itu didorong oleh situasi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh.

"Hasil itu juga membuktikan unitlink saham masih terus memiliki prospek yang baik dan bisa menghasilkan kinerja optimal seiring stabilnya mata uang Rupiah dan prospek penurunan suku bunga Bank Indonesia," ujarnya kepada Kontan, Rabu (7/8). 

Sementara itu, posisi ketiga unitlink saham dengan kinerja terbaik ditempati produk BLife Link Saham Aktif milik PT BNI Life Insurance atau BNI Life. Produk tersebut memberikan return sebesar 6,45% pada Juli 2024. 

Mengenai hasil itu, Plt Direktur Utama BNI Life Neny Asriany menyebut, pemilihan sektor yang tepat sasaran menjadi kunci untuk kenaikan return produk tersebut. 

"Penempatan pada sektor energi dan sektor keuangan menjadi penopang kenaikan yang siginifikan untuk fund Blife Link Saham Dana Aktif," ujarnya kepada Kontan, Rabu (7/8).

Lebih lanjut, produk Growth Equity Syariah milik PT AIA Financial menduduki posisi keempat. Adapun produk tersebut memberikan imbal hasil sebesar 5,54% pada Juli 2024.

Pada posisi kelima diduduki produk Manulife Dana Ekuitas Indonesia-India Dollar milik PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Produk tersebut memberikan imbal hasil sebesar 5,19% pada Juli 2024.

Produk unitlink saham milik PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia juga menempati peringkat keenam, yakni Manulife Dana Investasi Real Estate Asia Pasifik Dollar. Adapun return yang dicatat sebesar 5,07% pada Juli 2024.

Pada posisi ketujuh ditempati produk unitlink saham milik PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, yakni Manulife Dana Ekuitas USD, dengan imbal hasil sebesar 4,84% pada Juli 2024.

Baca Juga: Imbal Hasil Unitlink Pendapatan Tetap Hanya Tumbuh 0,13% Per Juni 2024

Menanggapi hasil positif unitlink saham pada Juli 2024, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menjelaskan kinerja unitlink berbasis saham dan obligasi bisa memberikan return positif disebabkan mulai kondusifnya sentimen di pasar keuangan, baik dari dalam negeri maupun global. 

"Dari domestik berupa penguatan Rupiah, sedangkan dari global terkait peluang pemangkasan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan terjadi lebih cepat," ujarnya kepada Kontan, Rabu (7/8).

Menurut Fajar, unitlink saham bisa melanjutkan penguatan dengan syarat sentimen pasar tidak mengalami perubahan signifikan lagi. Dipicu juga rilis kinerja emiten di semester II-2024 yang positif dan fundamental ekonomi yang masih solid. 

"Meskipun demikian, risiko dari global masih menghantui, seperti ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi menekan IHSG dalam jangka pendek, serta volatilitas pasar yang cenderung naik menjelang Pemilu di AS," tuturnya.

Fajar menyampaikan ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai yang bisa menghambat kinerja unitlink hingga akhir tahun. Dia bilang salah satunya volatilitas yang meningkat menjelang Pemilu AS dan ancaman resesi ekonomi AS. Selain itu, sinyal perlambatan ekonomi domestik juga patut dimonitor secara berkala. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×