Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Sejak akhir pekan lalu beberapa fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perbankan di Indonesia mengalami gangguan jaringan. Hal ini merupakan dampak dari adanya gangguan transponder satelit Telkom 1. Menanggapi anomali tersebut, beberapa bank punya cara tersendiri untuk tetap menjaga kepercayaan nasabahnya.
Ambil contoh salah satu bank yang terkena dampak yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Direktur Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pihaknya mencatat sedikitnya ada 1.500 ATM dari total 17.000 ATM BNI yang terganggu.
Selain ATM, outlet BNI juga mengalami gangguan yakni dari 1.600 outlet sebanyak 51 terkena dampaknya. Meski begitu, pihaknya telah mengerahkan BNI Layanan Gerak (BLG) atau mobil-mobil yang didesain untuk memberikan pelayanan perbankan secara mobile kepada nasabah perseroan.
Bank berlogo 46 ini juga telah mengarahkan nasabah-nasabah outlet-outlet yang terganggu jaringan komunikasinya ke outlet terdekat yang tidak mengalami gangguan. "Sudah kami kerahkan (mobil), tinggi menunggu dari Telkom saja untuk repositioning satelit," kata Anggoro saat ditemui di kantornya, Rabu (30/8).
Secara terpisah, Senior Executive Vice President Teknologi Informasi (TI) BNI Dadang Setiabudi mengatakan, setidaknya saat ini dari tinggal 1.000 ATM yang masih belum beroperasi dari sebelumnya 1.500 ATM. Adapun, daerah sebarannya masih sama yakni di kawasan Jawa dan luar Jawa.
Menurut Dadang, sedikitnya ada belasan mobil BLG BNI yang dikerahkan untuk mengantisipasi gangguan ini. "Proses recovery tetap sesuai dengan kemampuan recovery para provider dan Telkom. Termasuk penggunaan alternatif teknologi dan media lain untuk mempercepat," katanya kepada KONTAN.
Dadang menyebut, jika merujuk informasi yang disampaikan oleh Telkom, seluruh jaringan akan kembali berjalan normal pada 10 September 2017 mendatang.
Selain BNI, bank pelat merah lain yang secara sigap membenahi jaringan ATM yang terkena gangguan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Berdasarkan rilis yang diterima KONTAN, Selasa (29/8) saat ini jumlah jaringan yang terdampak anomali satelit Telkom 1 sudah turun.
Sebelumnya 321 unit ATM yang terganggu. Sekarang sudah kembali beroperasi sebanyak 210 ATM, artinya hanya 111 unit ATM yang masih bermasalah. "Unit kerja BRI yang terganggu juga menurun, dari semula 124 unit saat ini tinggal 10 unit yang sedang dalam proses perbaikan mencapai 91,2%," kata Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga Amijarso.
Jumlah ini relatif kecil apabila dibandingkan dengan total jaringan kerja BRI sebanyak 10.656 unit kerja dan ATM BRI sejumlah 24.802 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hari mengatakan, dampak yang dirasakan BRI tidak terlalu besar akibat anomali satelit Telkom-1. Hal itu salah satunya dikarenakan BRI telah mengandalkan jaringan satelit milik BRI yaitu BRISat. "Bank BRI menargetkan semua layanan ATM dan unit kerja yang mengalami permasalahan karena anomali satelit Telkom-1 dapat teratasi dalam waktu 2-3 hari ke depan," ujarnya.
Untuk tetap menjaga kepercayaan nasabahnya, BRI pun memanfaatkan sebaran agen BRILink (agen laku pandai BRI) sebagai alternatif transaksi penyetoran dan pengambilan simpanan serta pembayaran tagihan.
Sementara itu, bank besar lain yang terkena dampak gangguan ini yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Di gerai BCA, sebanyak 5.700 ATM dan 100 kantor kas terganggu.
Melansir pemberitaan KONTAN, Senin (28/8) silam, pihak BCA telah menggratiskan biaya tarik tunai antar bank di ATM sebagai kompensasi. Nantinya BCA akan mengganti biaya tarik tunai antar bank yang dilakukan nasabah di akhir bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News