Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Bank bermodal mini siap menghadapi tantangan bisnis pada tahun ini. Sejumlah bank sudah menyusun dan bakal menggulirkan ekspansi bisnis di 2014.
Bank Ina Perdana, misalnya, sudah mantap melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada Januari tahun ini. Jika aksi itu berjalan lancar, Bank Ina akan mendapat tambahan suntikan modal antara Rp 100 miliar - Rp 120 miliar. Dengan posisi modal inti saat ini Rp 158 miliar, pasca IPO Bank Ina akan memiliki modal inti Rp 258 miliar hingga Rp 270 miliar.
Bank Ina membukukan total aset senilai Rp 1,4 triliun. “Dengan IPO, akan terbuka ruang lebih besar untuk meningkatkan modal seperti rights issue, misalnya. Kami sudah menjajaki beberapa pihak yang siap membeli saham kami di bursa nanti,” kata Direktur Utama Bank Ina Perdana, Edy Kuntardjo, belum lama ini.
Bank Ina menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 20%. Dengan estimasi kucuran kredit di 2013 senilai Rp 1,1 triliun, maka kredit di sepanjang 2014 berpotensi mencapai Rp 1,32 triliun. Komposisi kredit Bank Ina masih didominasi kredit transportasi, perdagangan dan wholesale banking. Kredit transportasi di sini untuk usaha produktif seperti truk, bukan mobil pribadi untuk kebutuhan konsumsi.
Bank kecil lain yang siap berekspansi adalah Bank Andara. Bank yang yang tak memiliki nasabah individu ini memilih lebih fokus memperluas jejaring lembaga keuangan mikro (LKM).
Saat ini, Bank Andara telah menjalin kemitraan dengan 770 LKM, 75% di antaranya adalah bank perkreditan rakyat (BPR). Pada 2014, Andara menargetkan jumlah mitra LKM meningkat menjadi 900 LKM. "Soal komposisi, kami selalu berpatokan 75% adalah BPR dan 25% lagi seperti koperasi dan perusahaan pembiayaan lain,” kata Direktur Utama Bank Andara, David L Yong, beberapa waktu lalu.
Tahun ini, Bank Andara memasang pertumbuhan kredit 30%. Proyeksi ini jauh dari batas maksimal arahan BI sebesar 15%-17%. Keyakinan ini disebabkan basis nasabah maupun besaran volume kredit mikro Bank Andara masih amat kecil, jauh di bawah bank beraset besar. Jadi, masih terbuka ruang untuk berekspansi. Akhir tahun lalu, Andara membidik kredit senilai Rp 800 miliar. Jadi, kredit di akhir tahun ini bisa mencapai Rp 1,170 triliun.
Sedangkan Bank BRI Agroniaga menargetkan, pertumbuhan kredit pada 2014 sebesar 20%. Dengan asumsi kredit di akhir tahun lalu mencapai Rp 3,6 triliun, tahun ini BRI Agro berpotensi mengucurkan kredit Rp 4,32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News