Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tahun 2023 akan segera berakhir hal ini membuat sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance mempersiapkan strategi bisnisnya ke depan. Salah satu yang digagas yakni terkait belanja modal (capex).
Memang di tahun ini sejumlah perusahaan banyak dianggarkan untuk mendompleng kebutuhan teknologi informasi (IT). Lantas bagaimana dengan tahun 2024?
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance misalnya memproyeksikan bahwa Capex di tahun 2024 bakal tumbuh 10% dari tahun ini. Sayangnya, tak menyebutkan berapa besaran nilai capex tersebut.
Baca Juga: WOM Finance Proyeksikan Belanja Modal Tahun 2024 Naik 10%
“Seiring dengan era digitalisasi yang tengah terjadi saat ini, perusahaan pun terus melakukan digitalisasi dalam proses bisnis, perusahaan pun terus memperkuat infrastruktur dan system IT Perusahaan, khususnya untuk IT security,” ujar Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa Hadi kepada KONTAN, Jumat (3/11).
Cincin menjelaskan, di sisi lain pihaknya terus melakukan eksplorasi potensi bisnis untuk memperluas jaringan bisnis WOM Finance melalui belanja modal tersebut.
“Perusahaan terus melakukan review secara berkesinambungan terhadap proses inisiasi kredit untuk memperoleh kualitas yang sehat dan bertumbuh,” jelasnya.
PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan belanja modal perusahaan sebesar Rp 155 miliar, di mana porsi terbesar masih untuk pengembangan teknologi informasi yang mencapai 60% dari anggaran.
“Sedangkan sisanya adalah untuk mendukung keberadaan dan pengembangan jaringan kantor,” kata Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja kepada KONTAN.
Baca Juga: OJK: Jumlah Kantor Cabang Multifinance Bisa Tembus 4.332 Kantor di Akhir 2023
Stanley mengungkapkan, capex untuk IT ini diperlukan khususnya untuk meningkatkan standard keamanan (security), sehingga mampu menghadapi tantangan-tantangan keamanan data dan transaksi perusahaan.
“Juga untuk memperkuat dan mengembangkan core system sehingga dapat mendukung pengembangan proses bisnis yang semakin maju, agile, efektif dan efisien,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Stanley menambahkan, menilik kondisi di tahun 2024 yang diproyeksikan makro ekonomi masih menjanjikan pertumbuhan dan ekonomi yang stabil. Sementara di sisi lain perlu kewaspadaan di tahun politik.
Untuk itu, kata dia, MUF memiliki strategi utama di antaranya pertama, melanjutkan tren pertumbuhan pembiayaan dengan berpijak pada mesin pertumbuhan yang secara unik dimiliki MUF, memanfaatkan potensi perluasan jaringan dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Baca Juga: OJK: Naiknya Suku Bunga Acuan Tak Berdampak ke Bunga Debitur Eksisting Multifinance
Kedua, menjaga dan meningkatkan tingkat kesehatan kualitas portofolio pembiayaan MUF dengan akuisisi yang prudent dan penanganan portofolio yang disiplin.
“Ketiga, terus meningkatkan efisiensi biaya untuk mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan, sehingga MUF ke depan terus tumbuh (growing), berkelanjutan (sustainable) dan semakin menguntungkan (profitable),” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News