kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Investasi asuransi di saham dan reksadana naik


Selasa, 19 Mei 2015 / 19:45 WIB
Investasi asuransi di saham dan reksadana naik
ILUSTRASI. Implementasi multi lane free flow alias MLFF masih terus diujicobakan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Hingga triwulan pertama 2015, pengelolaan investasi dari pelaku industri asuransi jiwa di dalam negeri belum banyak mengalami perubahan. Bila dibandingkan dengan akhir tahun kemarin, hanya terjadi sedikit kenaikan porsi investasi di instrumen saham.

Menurut data regulator, penempatan investasi di instrumen saham pada akhir 2014 porsinya mencapai 31,5% dari total dana investasi. Lalu selama tiga bulan pertama terjadi sedikit kenaikan porsi portofolio di saham menjadi sebesar 32,5%.

Menurut Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu sedikit kenaikan porsi saham di pengelolaan investasi ini didorong oleh kondisi pasar saham yang cenderung lesu di awal 2015. "Harga saham sedang murah sehingga industri berada di posisi beli," kata dia.

Di sisi lain, liabilitas industri asuransi jiwa pun disebutnya masuk ke dalam kewajiban jangka panjang. Sementara pemain di asuransi jiwa masih percaya dalam jangka panjang perekonomian di dalam tetap akan membaik sehingga penempatan dana di instrumen ini bakal lebih menguntungkan.

Kenaikan tipis juga terjadi di instrumen reksadana. Penempatan dana di kantong investasi ini sedikit meningkat dari 23,2% menjadi 23,6% di kuartal pertama 2015.

Togar menyebut penempatan dana di reksadana sendiri sudah merupakan karakter investasi dari perusahaan asuransi jiwa. Sehingga kenaikan porsi di instrumen ini merupakan hal yang dirasa wajar. "Selain itu mungkin dirasa lebih aman," ungkapnya.

Portofolio investasi di instrumen properti juga mengalami sedikit kenaikan. Dana yang ditempatkan di tanah dan bangunan mengalami sedikit peningkatan dari 2,5% menjadi 2,8%.

Di sisi lain, porsi investasi di sejumlah instrumen lain tercatat menurun. Misalnya di instrumen deposito yang melorot dari 16,7% di Desember 2014 menjadi 15,2% di Maret tahun ini.

Sementara penempatan dana di instrumen surat utang baik dari pemerintah maupun obligasi terbilang stagnan. Porsi penempatan dana di instrumen ini berada di kisaran 23,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×