Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) mencatat total investasi senilai Rp 4,55 triliun hingga akhir Desember 2024. Nilai tersebut turun sebesar 3,15% secara year on year (YoY) dari senilai Rp 4,69 triliun.
Investasi pada instrumen saham juga tampak mengalami penurunan sebesar 41,73% secara YoY menjadi senilai Rp 934,22 miliar, dari nilai sebelumnya yakni Rp 1,60 triliun.
Head of Corporate Communications Generali Indonesia, Windra Krismansyah menjelaskan, dengan adanya pengaruh pasar saham global, perusahaan berupaya untuk memantau dengan hati-hati, khususnya terhadap sentimen yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar di Indonesia.
Baca Juga: Pendapatan Premi Generali Indonesia Mencapai Rp 3,19 Triliun hingga Desember 2024
"Untuk total investasi sendiri, secara keseluruhan kinerjanya masih sejalan dengan pasar di mana setiap instrumen kinerjanya sangat bervariatif oleh fluktuasi dan perkembangan pasar," kata Windra kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Kendati jumlah investasi perusahaan mengalami penurunan, perusahaan optimistis bisa terus mengoptimalkan kinerja investasi ke depannya.
"Hingga saat ini, kami belum berdampak secara signifikan," tuturnya.
Lebih lanjut, dalam mengalokasikan dan pengelolaan portofolio untuk memaksimalkan return hasil investasi, Generali Indonesia berkomitmen untuk mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Baca Juga: Asuransi Kumpulan Tumbuh 5%, Simak Strategi yang Dilakukan Generali Indonesia
Windra menegaskan, dalam mengalokasikan investasi, perusahaan juga menerapkan berbagai strategi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik untuk strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Dalam menerapkan strateginya, Generali Indonesia mengatur pemilihan portofolio secara seimbang, melalui kepemilikan pada berbagai instrumen investasi.
"Terkait dengan proyeksi sendiri, kami optimistis akan terus tumbuh seiring dengan pemerintahan baru yang terus mendorong stimulus pertumbuhan ekonomi," lanjut Windra.
Baca Juga: Generali Indonesia Siap Mengimplementasikan PSAK 117 pada Tahun Depan
Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) hasil investasi periode Januari - September 2024 tercatat naik 15,1% secara YoY menjadi senilai Rp 26,95 triliun.
Begitu juga dengan total investasi yang mengalami peningkatan sebesar 3,7% secara YoY menjadi Rp 553,53 triliun jika dibandingkan dengan periode Januari – September 2023.
Investasi yang paling dominan dalam industri asuransi jiwa adalah Surat Berharga Negara (SBN) dan saham. Adapun kenaikan yang cukup signifikan terdapat di instrumen investasi SBN yang bertumbuh 28,3% menjadi Rp 205,66 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.
Selanjutnya: Ini Klarifikasi Link Net (LINK) Terkait Rencana Divestasi Oleh Axiata Group
Menarik Dibaca: Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat saat Darurat di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News