Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Geliat bisnis start up bidang teknologi di Indonesia makin berkembang dalam beberapa tahun ke belakang. Hal ini mendorong investor dari kalangan modal ventura pun berdatangan ke Indonesia.
Dari hasil riset yang dilakukan oleh firma AT Kearney dan Google mencatat, sepanjang Januari sampai Agustus 2017, nilai investasi dari kalangan venture capital ke sejumlah perusahaan rintisan di Indonesia mencapai angka US$ 3 miliar. Angka ini lebih dari dua kali lipat ketimbang capaian selama 2016 yang sebesar US$ 1,4 miliar.
Sementara bila dilihat dari tahun 2012, jumlah investasi modal ventura ke start up digital naik sangat signifikan. Dimana pada saat itu, nilai investasi yang masuk baru mencapai US$ 44 juta.
Bila ditilik dari sisi jenis start up teknologi yang mendapatkan kucuran dana di tahun ini, sektor e-commerce dan transportasi online menjadi primadona. Tokopedia misalnya mendapatkan suntikan sebesar US$ 1,1 miliar dari Alibaba. Lalu Traveloka juga dapat kucuran dari JD.com sebesar US$ 500 miliar.
Sementara pemain transportasi online, GO-JEK dikucuri dana sebesar US$ 1,2 miliar oleh Tencent.
Partner dari AT Kearney Allesandro Gazzini menyebut lakunya perusahaan rintisan di jagat teknologi oleh para investor modal ventura ini diantaranya tak lepas dari potensi pasar yang ada di Indonesia. "Terutama penggunaan perangkat teknologi yang sangat besar," kata dia, Selasa (19/9).
Selain itu, menurutnya para investor dari modal ventura sangat percaya pada peluang investasi yang ada di Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah yang terus meningkat. Terlebih anak muda di negeri ini disebutnya sangat melek teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News