Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis jasa kustodian perbankan kian melesat. Ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap investasi di pasar modal.
Melansir data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal domestik telah mencapai 19,6 juta investor per November 2025. Jumlah ini meningkat 34,89% dari periode sama tahun sebelumnya.
Sejumlah bank kustodian juga terlihat optimistis dana kelolaannya akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah investor tersebut.
Baca Juga: Bank of Singapore Borong Saham Bank Capital (BACA) Rp 470 M, Bakal Jadi Pengendali?
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, terus memperkuat layanan kustodian seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap instrumen investasi.
Hingga November 2025, aset yang dikelola alias asset under custody (AUC) BCA tercatat melampaui Rp 510 triliun, atau tumbuh 22% secara tahunan (year on year/YoY).
EVP Corporate and Social Responsibility BCA Hera F Haryn menyampaikan, pertumbuhan ini mencerminkan prospek bisnis bank kustodian yang masih positif, sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di berbagai instrumen keuangan.
"Kami melihat tren bisnis bank kustodian masih akan tumbuh positif, selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksa dana dan surat berharga," ungkap Hera kepada Kontan, Kamis (25/12/2025).
BCA menyediakan layanan kustodian umum untuk penatausahaan surat berharga yang diterbitkan baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, BCA juga memberikan jasa administrasi reksa dana serta Kontrak Pengelolaan Portofolio Efek (KPD).
Saat ini, layanan kustodian BCA telah bekerja sama dengan lebih dari 40 Manajer Investasi dan mengadministrasikan lebih dari 300 produk investasi. Produk tersebut mencakup reksa dana terbuka, reksa dana terproteksi, reksa dana penyertaan terbatas, reksa dana Exchange Traded Fund (ETF), reksa dana multishare, hingga kontrak pengelolaan portofolio efek.
Tidak hanya itu, BCA juga melayani penatausahaan surat berharga bagi berbagai jenis nasabah, baik institusi maupun individu, termasuk surat berharga yang diperdagangkan di pasar domestik maupun internasional.
Sejalan dengan komitmen perseroan untuk senantiasa berada di sisi nasabah, BCA menegaskan akan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas layanan kustodian. Upaya tersebut dilakukan guna mendukung kebutuhan nasabah yang semakin beragam, sekaligus memperkuat posisi BCA di bisnis jasa kustodian yang kian kompetitif.
Baca Juga: Indodana Fintech Catat Peningkatan Permintaan Dana Tunai Jelang Akhir Tahun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga terus memperkuat pengembangan ekosistem keuangan syariah sebagai bagian dari komitmen menjadikan perbankan syariah pilihan utama masyarakat.
Hingga Oktober 2025, efek yang diadministrasikan oleh kustodian BSI atau Aset Under Custody (AUC) tercatat sekitar Rp 122.89 triliun, tumbuh 24% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya jumlah investor syariah serta kepercayaan pasar terhadap kinerja dan tata kelola BSI yang solid.
"Salah satu fokus utama kami adalah penguatan bisnis kustodian syariah yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekosistem halal dan pasar modal syariah Indonesia," kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar.
Nasabah kustodian BSI berasal dari berbagai segmen, antara lain manajer investasi, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga negara, hingga perbankan syariah. Dari sisi kinerja, bisnis kustodian juga memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan berbasis fee-based income bank.
Saat ini BSI menyediakan layanan kustodian syariah yang komprehensif, meliputi safekeeping, fund services, wali amanat, keagenan, ritelisasi produk sukuk dan reksa dana syariah serta securities crowdfunding.
Baca Juga: OJK Beri Izin Usaha PT Krida Upaya Tunggal Pialang Asuransi
Ke depan, BSI melihat prospek bisnis kustodian syariah masih sangat kuat. Hingga akhir tahun ini, kami optimistis efek yang diadministrasikan kustodian dapat tumbuh secara sehat dan sejalan dengan target yang telah ditetapkan.
Adapun strategi BSI dalam meningkatkan efek yang diadministrasikan kustodian antara lain melalui penguatan sinergi ekosistem syariah, pengembangan produk kustodian yang kompetitif, optimalisasi layanan digital, serta pendalaman hubungan dengan nasabah institusi dan investor syariah.
Selanjutnya: Jaksa Korsel Tuntut 10 Tahun Penjara untuk Mantan Presiden Yoon Suk Yeol
Menarik Dibaca: Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













