kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor tunda masuk, pendanaan startup hingga kuartal III 2020 hanya US$ 1,92 miliar


Selasa, 03 November 2020 / 08:45 WIB
Investor tunda masuk, pendanaan startup hingga kuartal III 2020 hanya US$ 1,92 miliar


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendanaan untuk startup di Indonesia sebetulnya masih menarik bagi investor. Namun, Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup Indonesia (Amvesindo) menyebut, investor menunda berinvestasi saat pandemi.

“Hingga kuartal III 2020, jumlah pendanaan kepada startup mencapai US$ 1,92 miliar melalui 52 transaksi. Hingga akhir tahun diprediksi mencapai US$ 2 miliar lebih rendah dibandingkan tahun lalu mencapai US$ 2,95 miliar,” ujar Wakil Ketua I Amvesindo William Gozali dalam diskusi virtual pada Senin (2/11).

Ia mengaku, minat investor masih besar. Namun, penurunan ini terjadi lantaran investor tengah melakukan penundaan bukan tidak berminat.

Lanjut Ia, masih terdapat beberapa sektor yang masih memiliki prospek yang bisa dilirik oleh perusahaan modal ventura maupun bagi para pelaku start up saat ini. Pada 2021, William menyebut terdapat beberapa sektor yang masih berpeluang.

“Indonesia memiliki banyak UMKM, startup yang memberikan solusi atau digitalisasi UMKM masih memiliki ruang yang besar. Selain itu, sektor kecantikan dan sosial commerce masih berpeluang,” papar William.

Baca Juga: Di tengah pandemi, modal ventura masih terus berburu start up

Tak hanya itu, sektor food tech, healthtech, edutech juga berpeluang mengalami pertumbuhan yang cepat.  Startup yang menjalankan bisnis logistik dan grocery juga akan cepat bertumbuh.

William melihat, terdapat beberapa pertimbangan bagi perusahaan modal ventura dalam memberikan pendanaan kepada start up maupun UMKM. Pertama, potensi pertumbuhan yang terukur dari pasar yang besar dan terus berkembang. Sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan dampak yang besar.

Kedua, kemampuan beradaptasi yang tecermin dari kemampuan menyesuaikan diri dengan ketidakpastian. “Salah satu indikatornya adalah diversifikasi baik dalam aspek produk, model bisnis, segmen pelanggan, dan lainnya," ujarnya.

Ketiga, kualitas founder yang mampu membangun tim yang lengkap dan solid,” kata William.

Keempat, startup harus mampu melakukan efisiensi dengan memiliki model bisnis yang jelas dan efisiensi dalam penggunaaan dana. Sehingga penggunaan dana dapat dioptimalkan dalam menghadapi dinamika pasar.

Selanjutnya: Hingga Agustus 2020, pembiayaan dan investasi modal ventura naik 18,75%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×