Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Penyaluran pinaman dari PT Investree Radhika Jaya terus meningkat. Selama enam bulan, jumlah pinjaman yang diberikan sudah berlipat lipat dari realisasi sepanjang 2016.
Chief of Sales Investree Salman Baharuddin menyebut, sampai bulan Juli kemarin, perusahaannya sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 190 miliar. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari realisasi sepanjang tahun kemarin yang sebanyak Rp 53 miliar.
Sementara sampai tutup tahun nanti, perseroan menargetkan bisa menyalurkan pinjaman sebesar Rp 400 miliar. Artinya dalam tempo tujuh bulan, Investree merealisasikan 47,5% dari target tahunan yang dipasang.
Peningkatan ini sejalan dengan jumlah peminjam yang dilayani. Baik untuk kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun pekerja dari perusahaan yang jadi mitra Investree. "Kami masih andalkan dua produk yakni pinjaman invoice untuk UMKM dan employee loan," kata dia, Kamis (3/8).
Untuk kalangan UMKM, Investree memang lebih fokus ke pengusaha yang telah bermitra dengan perusahaan skala yang lebih besar. Sehingga invoice jadi salah satu syarat untuk mengajukan pinjaman.
Sementara untuk employee loan, pihaknya memberi pinjaman kepada karyawan dari suatu perusahaan. Dimana pembayaran pinjaman akan diambil dari gaji sang peminjam. "Biasanya digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari renovasi rumah sampai liburan," ungkapnya.
Pasar pinjam meminjam secara online sendiri dinilai memang punya peluang pertumbuhan yang besar. Proses yang cepat dan mudah dinilai jadi salah satu faktor yang mendorong ketertarikan masyarakat untuk menggunakan jasa ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News