kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi penopang saat pandemi corona, bank justru akan mengerem ekspansi kredit valas


Kamis, 28 Mei 2020 / 21:41 WIB
Jadi penopang saat pandemi corona, bank justru akan mengerem ekspansi kredit valas
ILUSTRASI. Perbankan bakal menahan ekspansi kredit valas saat masa pandemi corona.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan bakal menahan ekspansi kredit valas saat masa pandemi. Padahal dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada kuartal I-2020, segmen kredit valas justru jadi penopang kredit perbankan dengan pertumbuhan sebesar 16,84% (yoy). Sementara total penyaluran kredit perbankan cuma tumbuh 7,95% (yoy).

“Kami menjaga porsi kredit valas kami tidak lebih dari 15% dari total portofolio. Penyaluran juga kami batasi hanya kepada debitur yang memiliki pendapatan via valas untuk meminimalkan risiko fluktuasi kurs,” kata Direktur Kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Dadi Budiana kepada KONTAN, Kamis (28/5).

Baca Juga: Dirut BMRI: Kredit BUMN dan korporasi di BMRI aman, hanya cashflow yang terganggu

Sepanjang kuartal I-2020, portofolio pembiayaan entitas Mistsubishi UFJ Group (MUFG) ini tumbuh moderat sebesar 1,92% (ytd) senilai Rp 147,02 triliun. Sementara pinjaman valas justru tumbuh signifikan sebesar 28,53% (ytd) menjadi Rp 11,21 triliun dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 8,72 triliun. Sebaliknya kredit berdenominasi rupiah justru tumbuh tak sampai 1% (ytd).

Dadi menambahkan, kredit valas utamanya diberikan kepada eksportir di sektor industri tekstil, juga makanan, dan minuman. Sayangnya, ke depan ia mengaku kredit valas memang tak akan jadi tumpuan Bank Danamon untuk ekspansi saat pandemi.

“Kami tidak melihat adanya potensi pertumbuhan yang tinggi pada kredit valas, mengingat pandemi Covid-19 terjadi secara global, sehingga pasar ekspor juga terkena dampak besar,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo. Ia mengaku saat pandemi seperti ini, bank Permata bakal lebih selektif menyalurkan kredit valasnya.

Padahal kredit valas juga menjadi penopang pertumbuhan kredit perseroan pada kuartal I-2020 sebesar 8,99% (ytd) senilai Rp 15,03 triliun. Sedangkan kredit via rupiah justru tumbuh negatif. Sementara secara total, kredit bank yang baru saja resmi diakuisisi Bangkok Bank ini minim sebesar 0,97% (ytd) menjadi Rp 106,10 triliun.

“Kredit valas masih tumbuh baik, namun memang ke depan penyalurannya akan dilakukan lebih hati-hati karena likuiditas valas lebih terbatas dibandingkan rupiah,” kata Darwin kepada KONTAN.

Baca Juga: Dibayangi corona, LPS catat pertumbuhan dana pihak ketiga relatif aman




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×