kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadwal Rights Issue Bank Neo Commerce (BBYB) Mundur ke Kuartal IV, Ini Alasannya


Selasa, 24 Mei 2022 / 17:47 WIB
Jadwal Rights Issue Bank Neo Commerce (BBYB) Mundur ke Kuartal IV, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Customer Service melayani nasabah di Digital Lounge Bank Neo Commerce Jakarta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Neo Commerce (BNC) mengundur jadwal pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue yang semula direncanakan kuartal II menjadi triwulan IV, tepatnya pada Oktober 2022 mendatang.

Bank dengan kode emiten BBYB ini tetap berkomitmen menambah modal intinya tahun ini guna memperkuat dan memperluas jangkauan bisnisnya juga untuk pemenuhan ketentuan OJK tentang Modal Inti masih sesuai rencana yang ada.

Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan menjelaskan bahwa dengan pertimbangan kondisi perekonomian global belakangan ini dan imbasnya ke kondisi pasar saham di dalam negeri, BNC memutuskan untuk memundurkan jadwal pelaksanaan rights issue yang rencana awalnya akan dilakukan triwulan II ini.

Pertimbangan BNC memundurkan rencana rights issue tersebut bukanlah tanpa alasan. Seperti diketahui banyak pihak, kondisi perekonomian global masih memiliki volatilitas dan mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Sejumlah Bank Matangkan Strategi untuk Penuhi Kewajiban Modal Inti Rp 3 Triliun

Ada beberapa risiko bagi perekonomian yang menjadi perhitungan pelaku bisnis di Indonesia. Pertama, perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan.

Kedua, kebijakan The Fed yang lebih hawkish di suku bunga. Dimana kenaikan suku bunga ini juga dapat memicu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dan bayang-bayang inflasi di Amerika dan dunia ikut mempengaruhi kenaikan inflasi di Indonesia.

Salah satu indikator masih belum stabilnya keadaan ekonomi di Indonesia, terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam satu bulan terakhir sebesar 5,33%.

Meski demikian, Tjandra tetap optimis keadaan perekonomian akan semakin membaik di semester dua tahun ini seiring dengan semakin terbukanya akses dan mobilitas masyarakat pasca pandemi. Selain itu, BNC juga telah mengantisipasi dengan menerapkan strategi bisnis yang terukur untuk tetap menjadi yang terdepan di industri bank digital.

“Kami yakin bahwa kinerja tahun ini akan lebih cemerlang. Sama cemerlang nya atau bahkan berpotensi lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sustainable bisnis serta kekuatan inovasi dan kreativitas dalam menjawab kebutuhan pasar akan menjadi strategi kami dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan positif yang kami miliki saat ini,” kata Tjandra dalam keterangan resminya, Selasa (24/5).

 

Perseroan menyakini rights issue yang akan dijalankan di triwulan empat nanti akan terserap pasar dengan baik, dan membuat kami memiliki skala ekspansi usaha yang semakin bertumbuh dan semakin besar lagi.




TERBARU

[X]
×