| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 1.927.000 0 0,00%
USD/IDR 16.330 28,00 0,17%
IDX 7.393 80,62 1,10%
KOMPAS100 1.044 7,57 0,73%
LQ45 788 3,11 0,40%
ISSI 248 4,75 1,96%
IDX30 408 1,16 0,29%
IDXHIDIV20 466 0,92 0,20%
IDX80 118 0,92 0,78%
IDXV30 119 0,48 0,41%
IDXQ30 129 -0,08 -0,06%

Jalankan SEOJK Database, Tokio Marine Insurance Laporkan 300.000 Polis Aktif ke OJK

Senin, 21 Juli 2025 / 11:12 WIB

ILUSTRASI. Mulai Juli, pelaporan data polis telah menjadi bagian dari statutory reporting yang wajib disampaikan ke OJK paling lambat tanggal 10 setiap bulan

Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Database Agen Asuransi Indonesia dan Database Polis Asuransi Indonesia pada Senin (30/6).

Sebagai tindak lanjut dari kebijakan ini, perusahaan asuransi diwajibkan melaporkan data polis secara berkala kepada OJK mulai Juli 2025, sesuai ketentuan SEOJK Nomor 23/SEOJK.05/2024.

Head of Product Development & Marketing Division Tokio Marine Insurance, Alexander Mahendrawan menyatakan telah melakukan berbagai penyesuaian untuk mendukung implementasi kebijakan tersebut.

“Mulai Juli ini, pelaporan data polis telah menjadi bagian dari statutory reporting yang wajib disampaikan ke OJK paling lambat tanggal 10 setiap bulannya,” ujar Alexander kepada Kontan, Senin (21/7).

Menurutnya, penerapan database ini membawa sejumlah dampak langsung ke perusahaan. Beberapa penyesuaian yang diperlukan di antaranya adalah standarisasi kualitas data, integrasi dengan sistem pelaporan, serta kepatuhan terhadap tenggat pelaporan yang ditetapkan oleh OJK.

“Perusahaan telah membentuk unit kerja khusus untuk menangani validasi dan penyesuaian data internal. Kami juga melakukan sosialisasi dan koordinasi lintas unit kerja guna memastikan keselarasan proses dan akurasi data,” ujarnya.

Tokio Marine telah mulai mengimplementasikan proses pelaporan secara bertahap. Per akhir Juni 2025, perusahaan telah melaporkan seluruh polis aktif, baik individu maupun kumpulan dari hampir 300.000 tertanggung kepada OJK.

“Proses pelaporan ini dilakukan sebagai bagian dari kesiapan perusahaan dalam mendukung implementasi penuh sistem database nasional yang ditetapkan oleh regulator,” tuturnya.