Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perusahaan penjaminan kredit PT Jamkrida Bali Mandara (JBM) mengklaim membukukan kenaikan laba sampai 400%. Jika laba kuartal pertama tahun lalu Rp 104 juta, bisa jadi Jamkrida Bali di akhir Maret 2014 bisa mencapai Rp 520 juta.
Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara, I ketut Widiana Karya bilang, kinerja ditopang pertumbuhan jumlah rekanan bisnis dan jumlah penjaminan.
"Kami melakukan ekspansi kerjasama yang lebih luas, tidak hanya kerjasama dengan bank umum tetapi juga dengan lembaga keuangan lainnya seperti modal ventura, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD), bahkan saat ini masih dalam tahap penjajakan kerjasama dengan beberapa koperasi di Bali," kata Widiana.
Kenaikan laba juga ditambah dengan meningkatnya pasokan modal dari Pemprov Bali dan Pemkab sehingga mampu mendukung meningkatnya kapasitas penjaminan kredit Jamkrida Bali khususnya dalam penjaminan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Penjaminan kredit UMKM tersebut banyak dimanfaatkan oleh pedagang pasar tradisional, penjaminan kredit multiguna, penjaminan kredit modal kerja proyek, penjaminan kredit linkage program, penjaminan KUR serta penjaminan Surety Bond. Sehingga, banyak sektor yang bisa digarap oleh Jamkrida Bali," ujarnya.
Jamkrida Bali saat ini telah bekerjasama dengan 20 bank dan lembaga keuangan non bank yang terdiri dari dua bank umum, satu perusahaan modal ventura, 16 BPR dan satu LPD untuk menyalurkan jaminan kredit. Sehingga pada tahun lalu, Jamkrida Bali mencatakan laba bersih berdasarkan akrual basis sebesar Rp 749 juta.
Total nilai penjaminan dari tahun 2011 hingga Maret 2014 mencapai Rp 468 miliar. Sedangkan angka plafon penjaminan sampai dengan Maret 2014 mencapai Rp 1 triliun, mengkover 10.000 terjamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News