kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Janji Bankir Pangkas Suku Bunga Kredit di Tahun 2026


Sabtu, 06 Desember 2025 / 16:05 WIB
Janji Bankir Pangkas Suku Bunga Kredit di Tahun 2026
ILUSTRASI. Proyeksi penurunan suku bunga kredit perbankan signifikan di 2026 didukung BI-rate, insentif likuiditas, dan keyakinan konsumen yang pulih.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Suku bunga kredit diproyeksi mulai turun signifikan di tahun depan. Mengingat, ada kondisi-kondisi di mana bisa membuat ruang penurunan suku bunga kredit terbuka lebar.

Pertama, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-rate yang dalam setahun terakhir sudah turun sekitar 125 basis poin (bps). Ini sejatinya menjadi ruang paling besar bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit meskipun saat ini belum terjadi signifikan.

Kedua, insentif likuiditas yang diberikan untuk perbankan dengan melalui berbagai cara seperti insentif likuiditas makroprudensial dari BI untuk kredit-kredit ke segmen tertentu. Ditambah, kebijakan pemerintah yang menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke bank pelat merah dan bank daerah.

Terakhir, ada tambahan insentif dari BI bagi bank yang menetapkan suku bunga kredit yang sejalan dengan arah BI-rate. Di mana, besaran insentif paling tinggi sebesar 0,5% dari DPK untuk mengurangi kewajiban penempatan di Giro Wajib Minimum (GWM).

Baca Juga: Jaga Ekonomi Antar Generasi, Sun Life dan CIMB Niaga Hadirkan Produk Baru

Sebagai gambaran, penurunan suku bunga kredit perbankan bahkan berjalan lebih lambat saat ini. Tepatnya, sebesar 20 bps dari 9,20% pada awal 2025 menjadi sebesar 9,00% pada Oktober 2025.

Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina atau yang akrab disapa Diyu menyadari transmisi suku bunga kredit saat ini memang terbilang lambat.

Terlebih, jika dibandingkan dengan kondisi serupa di 2019, saat itu BI-rate turun sekitar 150 bps dan suku bunga kredit turun secara bertahap hingga 90 bps.

Nah, Diyu pun melihat untuk tahun depan seharusnya penurunan bunga kredit itu bisa semakin terlihat di tahun depan. Dalam hal ini, ada dua hal yang biasanya mempercepat penurunan suku bunga kredit yang saat ini kondisinya sudah mulai membaik, antara lain kondisi likuiditas dan juga persepsi.

Dari sisi persepsi, Diyu menjelaskan indeks keyakinan konsumen sudah mulai pulih yang artinya perbankan dan pelaku usaha juga tentu akan merespon kondisi perbaikan ekonomi. Ditambah, kondisi likuiditas proyeksinya ke depan terus berangsur akan membaik. 

“Tahun depan juga dengan memasuki tahun kedua pemerintahan yang baru, harusnya juga realisasi fiskalnya bisa berjalan lebih cepat,” ujar Diyu.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah mengungkapkan penurunan suku bunga kredit di perbankan saat ini masih berlangsung secara bertahap. Alasannya, struktur pendanaan perbankan yang masih didominasi dana mahal membuat proses repricing memerlukan waktu sehingga ruang penurunan bunga kredit menjadi terbatas. 

Efdinal pun memastikan mempertimbangkan kondisi likuiditas industri dan siklus penurunan biaya dana di akhir tahun ini, penurunan suku bunga kredit yang lebih signifikan diperkirakan baru akan terlihat pada tahun depan.

Baca Juga: Tren Penurunan Yield Obligasi Memberi Dampak Positif bagi Dana Kelolaan BRI MI

Ia menyebutkan kondisi tersebut juga didukung oleh risiko kredit tahun depan yang diperkirakan membaik. Ini terlihat dari kualitas aset yang masih tetap terjaga dan permintaan kredit yang diklaim mulai pulih. 

“Namun, bank tetap berhati-hati karena adanya ketidakpastian global yang belum sepenuhnya mereda,” jelasnya.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan turut menambahkan sudah ada tanda-tanda penurunan beban dana yang turun bertahap. Alhasil, ini menunjukkan ada secercah harapan bahwa bunga kredit juga bisa mulai turun.

“Rate kredit juga sudah mulai ada penyesuaian terutama untuk yang tidak special low rate di awal,” jelasnya.

Selanjutnya: LPS: Penjaminan Polis Tingkatkan Kepercayaan Publik pada Industri Asuransi

Menarik Dibaca: Rekomendasi 7 Film Action tentang Pembunuh Bayaran Nekat dan Berani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×