Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan imbal hasil atau yield obligasi memberikan dampak positif bagi kinerja dana kelolaan PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI).
Kepala Divisi Corporate Secretary and Communication BRI Manajemen Investasi Bagus Setyawan mengatakan sepanjang 2025, pertumbuhan dana kelolaan atau Assets Under Management (AUM) BRI-MI didorong oleh penguatan yang signifikan pada produk pendapatan tetap dan terproteksi.
"Dengan demikian, ketika yield obligasi turun, membuat harga obligasi meningkat dan mendorong kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Alhasil, secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan total dana kelolaan," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (5/12/2025).
Baca Juga: Bussan Auto Finance (BAF) Stabilkan Layanan dan Operasional di Tengah Banjir Sumatra
Seiring adanya tren penurunan yield obligasi, Bagus mengungkapkan prospek dana kelolaan BRI-MI tetap positif ke depan. Dia bilang momentum penurunan yield obligasi dan kondisi makro yang makin stabil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penguatan kinerja produk-produk berbasis pendapatan tetap. Produk itu selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan AUM BRI-MI.
Pada saat yang sama, Bagus berpendapat preferensi investor terhadap instrumen defensif terus meningkat di tengah upaya mencari stabilitas imbal hasil di pasar yang dinamis. Dia menerangkan tren itu membuka ruang pertumbuhan yang lebih besar bagi BRI-MI, khususnya melalui produk pendapatan tetap dan terproteksi.
"Dengan portofolio yang kuat dan strategi pengelolaan aset berbasis riset, BRI-MI berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan momentum pasar dan mempertahankan laju pertumbuhan dana kelolaan secara berkelanjutan," ujarnya.
Di tengah tren penurunan yield obligasi, Bagus menerangkan BRI-MI menyiapkan sejumlah strategi utama untuk memastikan pertumbuhan dana kelolaan tetap terjaga, antara lain memperkuat portofolio produk pendapatan tetap dan terproteksi, sekaligus memperluas distribusi melalui sinergi BRI Group serta optimalisasi kanal Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) digital agar akses investor makin luas dan inklusif.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Lakukan Upaya Ini untuk Memperkuat Sistem Siber
Dia meyakini pendekatan tersebut memungkinkan BRI-MI mempertahankan momentum pertumbuhan, terutama pada segmen instrumen yang paling diuntungkan oleh dinamika pasar obligasi. Selain itu, BRI-MI terus mengembangkan produk-produk baru yang selaras dengan kebutuhan dan preferensi investor di kondisi pasar saat ini.
"Dengan pengelolaan aset yang adaptif, disiplin, dan terstruktur, BRI-MI berupaya memastikan setiap peluang pasar dapat dimaksimalkan sehingga pertumbuhan dana kelolaan dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan konsisten meskipun yield obligasi bergerak turun," tuturnya.
Sementara itu, per 27 November 2025, total dana kelolaan BRI Manajemen Investasi tercatat mencapai Rp 64,04 triliun.
Selanjutnya: Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Bisnis 2026 untuk Pertahankan Pertumbuhan
Menarik Dibaca: Inspirasi Gaya Hidup Japandi di Rumah dengan Meniru Desain di Pameran Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













