kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Jelang akhir tahun, bank digital balapan rilis produk baru


Senin, 27 September 2021 / 20:21 WIB
Jelang akhir tahun, bank digital balapan rilis produk baru
ILUSTRASI. Direktur Utama BRI Agro Kaspar Situmorang (kiri) bersama direksi saat RUPSLB BRI Agro di Jakarta, Senin (27/9). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/09/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, bank digital terus melakukan inovasi guna memacu bisnis. PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) misalnya telah merilis layanan simpanan digital seiring persetujuan Otoritas Jasa keuangan (OJK) untuk memberikan pembukaan rekening secara digital. 

Direktur BRI Agro Kaspar Situmorang memastikan tidak akan menjanjikan bunga tinggi untuk produk simpanan. Ini bercermin dari bank digital yang ada di China yang mengandalkan akuisisi nasabah baru secara murah. 

“Kami menganut prinsip dengan masuk ke ekosistem BRI Group seperti agen laku pandai, BRILink sebanyak 500.000 orang, unit kerja BRI, dan komunitas untuk saving and lending digital. Kami tidak lakukan hal ekstrim (bunga), jadi masih sesuai dengan yang dijamin oleh LPS untuk bunga simpanan,” jelas Kaspar secara virtual pada Senin (27/9). 

Bank akan menghapus kredit segmen menengah. Lalu menggarap pinjaman digital dengan plafon maksimal Rp 1 miliar dengan tenor maksimal 12 bulan. Direktur Keuangan dan Operasional AGRO Arif Wicaksono mengakui langkah ini akan berdampak secara sementara pada buku bank. 

Baca Juga: Kembangkan superapps, fee based income bank ikut meningkat

“Kami sampaikan, sejalan upaya kami dalam refocusing dari kredit menengah ke bisnis digital. Maka pada Juli 2021, perseroan akan alami kerugian sebagai dampak peningkatan kredit konvensional dan peningkatan pencadangannya,” jelasnya. 

Lanjut ia bank akan tetap melakukan pencadangan terkait risiko kredit itu. Sehingga, pada 2022, bank sudah siap fokus pada digital lending

BCA Digital juga akan terus menjaring nasabah baru sepanjang 2021 ini. Oleh sebab itu, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk ini akan akan fokus pada funding product and payment services terlebih dahulu yang akan memfasilitasi berbagai transaksi perbankan melalui aplikasi Blu.  

“Di awal bulan September ini Blu baru saja meluncurkan fitur nomor rekening cantik, dimana para nasabah baru Blu bisa memilih nomor rekening pilihan mereka masing-masing. Kami juga akan terus fokus mengembangkan dan memperluas skala ekosistem digital Blu dengan menggandeng berkolaborasi dengan partner non-perbankan yang memiliki visi yang sama dan yang sudah menjadi ahli di bidangnya,”  Lanny Budiati, Direktur Utama BCA Digital kepada Kontan.co.id pada Senin (27/9). 

Sebelumnya, BCA Digital memberikan fasilitas buka rekening melalui laman Blibli. Lanny menyusut hingga pertengahan September 2021 lebih dari 15.000 rekening blu dibuka lewat layanan Blibli x Blu yang merupakan the first Banking as a Service (BaaS) di Indonesia.

Baca Juga: Bank Banten apresiasi rencana pemisahan diri dari Banten Global Development

“”Kami juga sudah mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 40 miliar lewat rekening yang dibuka dari layanan Blibli x blu  sejak peluncuran kolaborasi ekosistem digital ini pada bulan Juli lalu. Nasabah Blu dapat bertransaksi di aplikasi Blibli, tidak hanya untuk pembayaran pembelanjaan saja, tapi juga untuk melakukan transfer, cek saldo dan mutasi rekening, serta transaksi dengan QRIS,” tuturnya. 

Tak mau kalah, PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga merilis layanan baru dengan meresmikan unit usaha syariah (UUS) untuk melayani segmen mass market berdasarkan prinsip syariah. Jago Syariah akan menawarkan solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan nasabah dengan mengoptimalkan teknologi terkini.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menjelaskan, ide pendirian Jago Syariah bertolak dari situasi saat ini di mana masyarakat semakin terbiasa menggunakan teknologi digital dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, termasuk dalam mengakses produk dan layanan bank.

Ia menambahkan, pandemi Covid-19 mengakselerasi penggunaan teknologi secara masif. Sementara itu, saat ini, sebagian besar aplikasi bank digital merupakan produk bank konvensional. “Kami menyediakan pilihan bagi mereka yang punya preferensi dilayani melalui produk dan jasa layanan perbankan syariah,” ujar Kharim.

Kharim bilang, potensi bank syariah di Indonesia masih sangat besar. Hal tersebut tercermin dari pencapaian industri perbankan syariah pada semester I-2021. Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan aset bank syariah beserta UUS melesat 15,87% dengan dana pihak ketiga meningkat 16,55% menjadi Rp491,1 triliun. 

“Digitalisasi akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah sekaligus memperluas pangsa pasar. Kami meyakini kehadiran aplikasi bank syariah digital akan berdampak positif dalam mendorong kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional,” kata Kharim.

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) juga akan agresif merilis produk dan layanan baru. Bank milik PT Mega Corpora ini telah mendapatkan persetujuan produk baru, aplikasi, sistem utama dan sistem penunjang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  pada 10 September 2021. 

Rinciannya, untuk bank digital berupa time deposit, transfer, top up, bill payment, payment, account statement, dompet elektronik, pay later, instant cash, dan QRIS MPM. Izin layanan Allo Apps dengan produk dan fitur digital onboarding, uang Elektronik (Allo Pay, Allo Pay+), Funding (Allo Prime, time deposit). Juga transfer point internal user Allo. 

Lalu ada produk-produk bank digital sebagai yakni time deposit, transfer, topup, bill payment, payment, account statement, wallet (Dompet elektronik), pay later dan instant cash, QRIS MPM. Selain itu, Core Banking, GL System, Risk Management System.

Persetujuan terhadap produk/layanan tersebut di atas hanya untuk perangkat Android. Adapun untuk implementasi di luar perangkat Android, BBHI akan menyampaikan kembali permohonan persetujuan. 

Selanjutnya: BRI Agro bertransformasi jadi bank digital dan hapus kredit menengah, ini efeknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×