Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) bakal segera melaporkan kinerja keuangan semester I-2025. Di mana, pada Mei 2025, Bank Woori Saudara telah mencetak laba Rp 253,51 miliar.
Adapun, laba tersebut meningkat sekitar 0,89% secara tahunan (YoY). Sebagai gambaran, pada periode sama tahun sebelumnya, laba Bank Woori Saudara senilai Rp Rp 251,27 miliar.
Raihan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 7,99% dari Rp 675,77 miliar pada Mei 2024 menjadi Rp 729,76 miliar pada Mei 2025. Kredit yang disalurkan meningkat 0,25% menjadi Rp 47,33 triliun, dari Rp 47,21 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sharlita Malik Senior Analyst Lotus Andalan Sekuritas menilai pertumbuhan pendapatan bunga bersih di tengah portofolio kredit yang cukup stagnan mencerminkan Bank Woori Saudara tidak hanya fokus pada ekspansi, tetapi juga sangat hati-hati dalam menjaga kualitas portofolio kredit.
Baca Juga: Bank Woori Saudara (SDRA) Raih Pinjaman dari Woori Bank Senilai US$ 500 Juta
“Ini adalah strategi yang sangat tepat di tengah kondisi pasar dana yang kompetitif dan ketidakpastian global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/7).
Menurutnya, Bank Woori Saudara memiliki keunggulan karena memiliki induk usaha perbankan yang cukup kuat untuk mendukung likuiditas. Hal ini tercermin sumber pendanaan non Dana Pihak Ketiga (DPK) dari induk usaha dan cabang afiliasinya sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun.
Tambahan likuiditas segar ini menurutnya bisa memposisikan Bank Woori Saudara sebagai bank yang leading dari sisi likuiditas.
"Kunci dari persaingan saat ini adalah bagaimana mendapatkan dana yang cukup murah untuk disalurkan lagi ke kredit yang saat ini cukup kompetitif dari sisi rate," ujarnya.
Tambahan likuiditas juga mencerminkan adanya sinergi antara induk usaha dan cabang afiliasinya. Dukungan dari induk usaha yang kuat ini juga membuat lembaga pemeringkat global yaitu FitchRatings untuk Indonesia sebagai subsidiary memberikan peringkat AAA(idn) untuk Bank Woori Saudara.
Ia juga menyoroti otoritas moneter telah memberikan kebijakan yang lebih longgar melalui peningkatan Rasio Pendanaan Luar Negeri (RPLN) menjadi 35% dari 30%.
Selain itu, Bank Indonesia juga menurunkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 100 basis point (bps) menjadi 5% menjadi 4% untuk Bank Umum Konvensional (BUK), dengan fleksibilitas repo sebesar 4%, dan rasio PLM syariah sebesar 100 bps dari 3,5% menjadi 2,5% untuk Bank Umum Syariah (BUS), dengan fleksibilitas repo sebesar 2,5%.
"Kebijakan ini tentunya positif bagi perbankan untuk dapat mempertahankan pertumbuhan yang sehat serta profitabilitas," ujarnya.
Sebagai informasi, Bank Woori Saudara merupakan bank bank hasil merger antara Bank Himpunan Saudara dengan Bank Woori Indonesia asal Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia dengan total aset per Mei 2025 sebesar Rp57,8 triliun dan masuk KBMI II dengan modal inti yang tebal.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BWS per Mei 2025 mencapai 30,5% yang jauh mengungguli rata-rata CAR perbankan nasional yang berkisar di antara 20%-25%.
Selanjutnya: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 24-31 Juli 2025, Sunlight Mulai Rp 8.900
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 24-31 Juli 2025, Cheetos-Doritos Serba Rp 10.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News