Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Presiden dalam nawacita salah satunya yang berhasil adalah yang bersinggungan dengan program sejuta rumah. Melalui program ini sekarang masyarakat menjadi punya rumah dengan suku bunga dan uang muka murah. Terbukti realsiasi program inipun tiap tahun dari 2015 terus meningkat.
Industri property akhirnya bangkit dan tumbuh. Program perumahan nasional diharapkan akan terus berjalan untuk menjawab kebutuhan rumah rakyat.
Disamping itu dengan tumbuhnya rumah rakyat, maka industry property di Indonesia akan tumbuh. 174 industri ikutannya juga akan tumbuh untuk mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi.
Keberpihakan terhadap jalannya program itu, termasuk kelangsungan akan kebutuhan rumah rakyat dan berjalannya 174 industri UKM ikutannya ternyata juga bergantung pada sosok dari pemimpin bank yang selama ini mendukung program rumah Jokowi.
Pengembang perumahan menilai dalam masa pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi saat ini, sektor properti butuh sosok berpengalaman khususnya dalam bidang pembiayaan perumahan.
Baca Juga: Bank BTN (BBTN) sudah realisasikan buyback saham senilai Rp 50 miliar
Untuk itu pemerintah diminta tidak salah pilih dalam menentukan sosok Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) karena sangat terkait erat dengan industri perumahan Nasional sebagai program nawacita Presiden Joko Widodo.
“Dibutuhkan figur pemimpin yang berpengalaman dan tahu seluk beluk permasalahan mengenai rumah subsidi atau yang biasa disebut FLPP,” ujar Direktur Utama Citra Swarna Group Victor saat dihubungi, Selasa (9/3).
Menurut Victor, Bank BTN sangat butuh sosok berpengalaman selain karena kebutuhan pembiayaan yang besar bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), proses menjalankan restrukturisai bagi kami pengembang kecil juga tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak mengerti tentang kredit rumah rakyat.
“Karena sejak awal memang bisnis BTN itu unik, sehingga dibutuhkan figur yang mengerti betul industri rumah rakyat dengan segala permasalahan dan solusinya,” katanya.
Untuk itu dia berharap pemerintah akan memilih pemimpin BTN yang mengerti dan berpengalaman mengenai pembiayaan rumah subsidi atau FLPP dan seluk beluk bisnis BTN. “Kalau tidak berpengalaman, yang repot nanti masyarakat berpenghasilan rendahnya sendiri yang jadi terbengkalai sebagaimana dimaksud dari tujuan program sejuta rumah,” jelasnya.
Baca Juga: Gelar buyback, BTN borong saham BBTN melalui pasar sekunder
Sebaiknya, kata Victor, pemimpin BTN yang baru nanti sudah berpengalaman terutama di core bisnis perseroan. Pasalnya, saat ini sektor properti yang merupakan fokus utama bisnis Bank BTN menjadi salah satu tumpuan pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional.
“Sektor properti itu selain dari pada kebutuhan pokok, dengan berjalannya sektor properti, maka 170an usaha turunan lainnya ikut berjalan,” tegas Victor.
Senada dengan Victor, Wakil Ketua Umum Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Irwan menilai karena pentingnya sektor properti terhadap sektor lainnya seperti industri semen, genteng, cat, dan lain-lain, sehingga sektor ini butuh sosok yang berpengalaman.
Menurut dia, untuk mensukseskan Program Sejuta Rumah dari pemerintah, sangat dibutuhkan orang yang sudah sangat berpengalaman.
“Sehingga program pemerintah lebih cepat terwujud dengan baik dan cepat untuk multiplier effect ekonomi di masa-masa sekarang ini. Sehingga kontribusi kebangkitan ekonomi lebih cepat. Dibanding dengan orang baru yang belum pengalaman, maka akan terjadi sebaliknya, yaitu perlambatan, karena orang baru perlu belajar lagi,” pungkas Irwan.
Seperti diketahui, pada Rabu 10 Maret 2021, Bank BTN bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang salah satu agendanya adalah perubahan susunan pengurus.
Selanjutnya: IHSG berpotensi menguat, simak rekomendasi saham RALS, BBTN, dan JPFA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News