Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemasaran asuransi melalui agen masih jadi andalan meski kanal digital mulai digencarkan. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah agen berlisensi di tengah pandemi Covid-19.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, hingga semester I 2020 jumlah agen berlisensi industri asuransi jiwa mencapai 648.949 orang. Realisasi itu meningkat 8,5% dibandingkan realisasi tahun lalu yakni 598.029 orang.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyebut, peningkatan tenaga pemasar tersebut menjadi upaya perusahaan asuransi membuka peluang kerja baru. Dengan begitu, aktivitas ekonomi bisa kembali pulih meski hadapi pandemi.
Baca Juga: Perusahaan asuransi tetap merilis produk baru di tengah pandemi
"Tenaga pemasar asuransi jiwa meningkat di tengah masa sulit ini, kami menyikapi dengan sangat positif. Sedikit banyak, perusahaan asuransi jiwa bisa membuka kesempatan baru kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan aktivitas ekonomi dan sebaginya," kata Budi, beberapa waktu lalu.
Seiring peningkatan itu, AAJI juga meluncurkan sistem lisensi keganen berbasis mobile. Kehadiran sistem tersebut diharapkan bisa menjangkau banyak orang untuk bergabung menjadi agen asuransi sekaligus meningkatkan penetrasi di masyarakat.
"Ada begitu banyak masyarakat yang membutuhkan asuransi jiwa tetapi belum mendapatkan kesempatan bertemu untuk dijelaskan," ungkapnya.
Seperti diketahui, keagenan masih mendominasi pemasaran asuransi yakni 48% dari total industri. Menyusul bancassurance 32%, direct marketing 8%, telemarketing 4%, employee benefit consultant 4%, dan lainnya.
Dengan porsi yang besar, PT Chubb Life Indonesia juga menambah agen baru. Perusahaan bahkan meningkatkan perekrutan agen hingga 268% pada paruh pertama 2020 demi mendukung penjualan serta distribusi produk asuransi.