Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
MEDAN. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia alias Indonesia Eximbank optimis bisa memenuhi target pembiayaan di tahun ini. Ada sejumlah agenda yang disiapkan untuk mencapainya.
Direktur Pelaksana I Eximbank Dwi Wahyudi bilang salah satu strategi yang bakal digebernya di paruh kedua tahun ini adalah dengan menggenjot pembiayaan ke debitur yang memiliki pasar ekspor non tradisional. Pasalnya, potensi ekspor ke pasar-pasar tersebut dinilai masih terbuka sangat lebar.
Saat ini, dia bilang ada sejumlah negara yang terbilang favorit bagi eksportir. Di antaranya adalah China, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Eropa. "Ke depan kami akan makin agresif mendorong ke beberapa pasar non tradisional seperti Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Latin," katanya, Jumat (11/8).
Strategi kedua adalah mendorong kinerja ekspor dari eksportir non komoditas tradisional. Misalnya dari eksportir produk-produk manufaktur.
Hal lain yang bakal dilakukan adalah mendorong ekspor dari industri bernilai tambah. Contohnya dari produsen hilirisasi mineral dan perkebunan. "Potensi ekspor dari varian produk pengolahan CPO misalnya sangat besar permintaannya," ungkap dia.
Hingga semester pertama tahun ini, nilai outstanding pembiayaan Eximbank mencapai Rp 96,82 triliun. Sementara sampai tutup tahun nanti, nilai piutang pembiayaan yang dikelola Eximbank ditargetkan mencapai angka Rp 105 triliun.
Di sisi lain Plt Direktur Eksekutif Eximbank Susiwijono Moegiarso optimis sampai tutup tahun ini nilai ekspor nasional dari Indonesia akan terus tumbuh positif hingga mencapai angka 15% dari capaian tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News