Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
“Secara teknikal, target harga BBCA ada di Rp 9.075 per saham dan untuk BBRI ada di Rp 5.675 per saham,” ujarnya.
Sependapat, analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto bilang kalau hanya mempertimbangkan nilai dividen interim dari BCA, itu kurang menarik. Menurutnya, itu baru akan terasa pada saat pembagian dividen final nantinya.
Asumsinya, besaran dividen final yang akan dibagikan tidak akan jauh dari tahun lalu yang ada di kisaran 62% dengan nilai Rp 240 per saham.
“Sehingga nanti dividen yield-nya bisa mencapai 2,7%,” ujar Pandhu.
Namun, ia juga mengingatkan agar tak lupa memperhatikan prospek dan kinerja dari suatu emiten, tak hanya terjebak dengan dividen yang besar. Di mana, BBCA juga sudah terbukti memiliki pertumbuhan yang konsisten.
Sama halnya dengan Fajar, Pandhu juga berpendapat bahwa dividen interim dari BBRI lebih layak ditunggu. Alasannya sama, dividen yield-nya secara historis lebih menarik.
“Target BBRI di Rp 6.000 dan BBCA di Rp 10.000,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News